Melihat Penampakan Bayi Penyu Berkepala 2 yang Langka

3 September 2019 16:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan penyu berkepala dua di Amerika Serikat. Foto: Sea Turtle Patrol via Facebook.
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan penyu berkepala dua di Amerika Serikat. Foto: Sea Turtle Patrol via Facebook.
ADVERTISEMENT
Ada temuan unik yang tim konservasionis Sea Turtle Patrol temukan saat sedang memonitor bayi-bayi penyu yang baru menetas di South Carolina, Amerika Serikat. Tim itu menemukan seekor bayi penyu berkepala dua atau dua bayi penyu yang lahir dempet dan terjebak dalam satu tubuh. Mereka memberi nama bayi penyu itu Squirt dan Crush.
ADVERTISEMENT
Pihak Sea Turtle Patrol sendiri tidak mengambil bayi berkepala dua ini untuk dirawat di penangkaran. Menurut tim, bayi penyu itu tampak kesulitan untuk merangkak ke laut. Sebab, bayi penyu itu memiliki bentuk tempurung yang abnormal.
"Sea Turtle Patrol mengikuti aturan yang ditetapkan oleh State Department of Natural Resources, yakni melindungi sarang dan penyu, tapi juga membiarkan proses alami tetap terjadi semaksimal mungkin," ungkap anggota tim sekaligus penemu bayi penyu berkepala dua ini, Jayme Davidson Lopko, dilansir IFL Science.
"Kami tidak membawa bayi penyu itu untuk dirawat di penangkaran. Kawan kecil kita ini sama seperti saudara-saudaranya yang lain, mereka berjuang sendirian ketika keluar dari sarangnya, sebagaimana yang setiap anggota spesies ini lakukan selama jutaan tahun," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Bayi penyu ini mengalami kondisi yang disebut sebagai bicephalic atau berkepala dua dalam satu tubuh. Kondisi itu termasuk langka, tapi agak lebih sering ditemukan pada reptil ketimbang pada jenis hewan lainnya. Lopko mengatakan bahwa dalam 15 tahun pengalamannya mengamati menetasnya telur penyu, dia sudah melihat dua kali melihat penyu berkepala dua.
Selain pada penyu, kondisi bicephalic juga pernah terlihat pada kadal dan ular. Kondisi ini terjadi ketika si ular masih dalam fase zigot berusaha membelah diri untuk menjadi kembar identik, namun tidak berhasil.
Menurut ahli herpetologi John D. Kleopfer, sangat jarang untuk bisa menemukan ular bicephalic. Sebab banyak di antara ular-ular dengan kondisi langka itu tidak bisa bertahan hidup lama.
ADVERTISEMENT
Entah bagaimana nasib Squirt dan Crush di Samudra Atlantik nanti. Sekarang, kita hanya bisa berharap yang terbaik bagi mereka.