Naiknya Permukaan Air Laut Bisa Ancam 480 Juta Nyawa Manusia

31 Oktober 2019 10:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi banjir rob yang menenggelamkan rumah warga. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi banjir rob yang menenggelamkan rumah warga. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Isu perubahan iklim terus menebar ancaman tentang kemungkinan berbagai bencana alam yang akan terjadi. Salah satunya adalah naiknya permukaan air laut yang diprediksi bakal membanjiri wilayah pesisir yang dihuni oleh 480 juta orang.
ADVERTISEMENT
Prediksi itu muncul pertama kali dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 29 Oktober 2019 lalu. Mereka yang melakukan riset adalah para ilmuwan yang tergabung dalam organisasi nirlaba, Climate Central.
Dengan memanfaatkan model digital baru, mereka membuat prediksi terkait ketinggian permukaan air laut yang meningkat dari sebelumnya berdasarkan data dari Shuttle Radar Topografi NASA.
Ilustrasi rumah yang terendam rob (banjir pasang air laut). Foto: ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah
Sistem NASA mengukur ketinggian air laut dengan memantulkan sinyal radar dari permukaan Bumi, termasuk pohon, gedung pencakar langit, atau permukaan tanah. Dengan kata lain, metode ini bisa menaksir lebih tinggi kenaikan permukaan air laut di tempat-tempat seperti hutan atau kota.
"Ancaman global dari kenaikan permukaan air laut dan banjir rob lebih besar dibandingkan yang kami kira sebelumnya," ujar Benjamin Strauss, Kepala Climate Central, seperti dikutip dari Fox News.
ADVERTISEMENT
Strauss dan ilmuwan komputasi Scott Kulp menggunakan algoritma komputer untuk menyempurnakan perkiraan ketinggian permukaan air laut oleh sistem NASA. Tujuannya adalah untuk memperhitungkan pohon, jembatan, dan struktur lainnya.
Para peneliti bahkan telah memperkirakan berbagai skenario terburuk akibat emisi yang tak terkendali dan disintegrasi tebing es Antartika yang membuat permukaan air laut naik secara dramatis. Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, hal itu akan mengancam keselamatan 480 juta orang.
"Dalam beberapa dekade mendatang, efek terbesar (kenaikan permukaan air laut) akan terasa di Asia, karena banyaknya orang yang menghuni di daerah pesisir,” tulis peneliti, dalam laporan mereka.
Sejumlah wilayah di Asia yang dimaksud peneliti di antaranya adalah daratan China, Bangladesh, India, Vietnam, Indonesia, dan Thailand.
ADVERTISEMENT