Peneliti Kembangkan Tes Darah yang Bisa Prediksi Sisa Umur Seseorang

23 Agustus 2019 17:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ambil sample darah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ambil sample darah. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Umur seseorang adalah salah satu rahasia terbesar di alam semesta ini. Tapi, hal itu tidak mematahkan semangat para peneliti untuk mempelajarinya.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah riset terbaru, sekelompok peneliti mengatakan telah berhasil mengembangkan sebuah tes darah yang mereka klaim bisa memprediksi sisa umur seseorang. Hasil riset ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications pada 20 Agustus 2019.
Dalam riset ini, tim peneliti mempelajari penanda biologi di darah manusia. Penanda biologi itu disebut bisa membantu dalam memprediksi sisa umur seseorang.
Tim peneliti menganalisis data sampel darah dari 44.168 orang berusia antara 18 sampai 109. Ada 5.512 responden yang meninggal dunia dalam periode studi lanjutan.
Selain itu, tim periset juga mempelajari 226 penanda biologi pada sampel. Mereka menemukan bahwa ada 14 penanda biologi, di antaranya peradangan dan cadangan cairan, yang bisa dimanfaatkan untuk mempelajari sisa umur seseorang dalam lima sampai 10 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya tim peneliti mempelajari data sampel darah dari 7.603 orang Finlandia yang diambil pada 1997. Lalu, dengan menggunakan 14 penanda biologi tersebut, para peneliti berusaha memprediksi kematian setiap responden dalam 10 tahun ke depan. Hasilnya 83 persen prediksi para peneliti itu terbukti tepat, suatu hal yang tidak mereka sangka.
"Saya masih terkejut atas fakta bahwa kita bisa mengambil sampel darah seseorang dan hal itu bisa memberikan risiko kematiannya dalam lima sampai 10 tahun ke depan," ujar P. Eline Slagboom, anggota tim riset ini, seperti dilansir Futurism.
Para peneliti menjelaskan bahwa tes darah ini bisa membantu meningkatkan kualitas perawatan kesehatan yang seseorang dapatkan. Nantinya, tes darah ini diharapkan bisa membantu dokter mengidentifikasi kondisi rentan pasien dan memberikan pengobatan yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, para peneliti menjelaskan bahwa tes darah ini masih perlu dikembangkan sebelum bisa digunakan secara luas. "Kami melihat ini sebagai permulaan. Kami tidak menganggap tes ini sebagai titik akhir penelitian," kata Slagboom kepada TIME.