news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penjaga Hutan Amazon Ditembak Mati oleh Penebang Liar

11 November 2019 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
ADVERTISEMENT
Paulo Paulino Guajajara, anggota kelompok adat Guajajara berusia 26 tahun yang tinggal di hutan hujan Amazon Brasil, tewas terbunuh pada 1 November lalu. Ia dibunuh oleh kelompok penebang liar yang beroperasi di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Pria itu dikenal juga dengan panggilan Lobo (dalam bahasa Spanyol diartikan sebagai “Serigala”). Lobo sendiri adalah anggota kelompok yang disebut “Penjaga Hutan” yang beranggotakan 120 orang Guajajara dan dibentuk pada 2012 untuk melindungi suku mereka, serta kelompok pribumi yang hidup terisolasi di bagian hutan yang disebut Araribóia.
Bagian hutan ini secara konstitusional dilindungi sebagai tanah adat. Namun, deforestasi atau penggundulan hutan dan lahan telah memisahkan jalur Araribóia dari daerah Amazon lainnya. Selain itu, hutan Araribóia juga sering menjadi sasaran para penebang liar.
Paulo Paulino Guajajara, anggota kelompok adat Guajajara yang tewas dibunuh. Foto: Documentary Iwazayzar - Guardioes da Natureza via AP.
Dalam peristiwa pembunuhan yang terjadi baru-baru ini, dilaporkan Reuters, Lobo diserang oleh lima penebang liar saat melakukan ekspedisi berburu dengan seorang temannya. Lobo ditembak di bagian wajah oleh para penebang hutan. Sementara temannya, Laercio Guajajara, yang merupakan pemimpin suku, dilarikan ke rumah sakit karena dilukai oleh penebang. Satu penebang liar dilaporkan tewas dalam insiden ini.
ADVERTISEMENT
Serangan-serangan seperti ini bukan kali ini saja terjadi, dan sering kali berakhir dengan kekerasan dan kematian. Baru-baru ini, sebuah laporan dari Dewan Misionaris Adat Brazil, organisasi yang dibentuk oleh para uskup Katolik untuk membela kelompok-kelompok pribumi Amazon, menemukan sekitar 135 orang pribumi dibunuh pada 2018. Jumlah ini naik 23 persen dari tahun 2017.
Lonjakan kematian tersebut bertepatan dengan pemilihan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang dalam kampanyenya berjanji akan membuka tanah adat yang dilindungi untuk pembangunan ekonomi. Selain itu, pasca-terpilihnya Bolsonaro, pemerintahannya diketahui kerap mengabaikan operasi penebangan liar yang mengakibatkan ratusan hektare lahan di seluruh hutan hujan Amazon terbakar pada awal 2019.
Pembunuhan terhadap suku pribumi ini sebenarnya telah terjadi sejak tahun 2012 lalu. Di mana para penebang liar dilaporkan telah membunuh setidaknya tiga anggota suku penjaga hutan. Berdasarkan laporan seorang pemimpin penjaga kepada Reuters, pembunuhan itu disebabkan pembakaran sekitar 200 kamp penebang liar oleh para penjaga hutan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut laporan The New York Times, pada awal tahun 2019, anggota Guajajara telah mengajukan dua kali petisi kepada pemerintah Brasil agar melindungi suku pribumi dari serangan para penebang liar yang kini semakin agresif. Namun, hingga saat ini, pemerintah tidak mengambil langkah apapun untuk melindungi Araribóia atau rakyatnya.