Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Akun Twitter dokter spesialis mata dari Jakarta Eye Center (JEC), Ferdiriva Hamzah, dibanjiri sejumlah pertanyaan dari netizen pada Sabtu (2/11), menyusul posting-an dari akun Facebook Syahriani Aras yang mendadak viral. Dalam unggahannya, pemilik akun mengisahkan penyakit mata sang putri yang disinyalir disebabkan oleh radiasi ponsel seluler. Unggahan tersebut disertai pula dengan beberapa foto yang menunjukkan kondisi mata sang putri.
ADVERTISEMENT
Netizen yang merasa penasaran dengan penyebab pasti dari penyakit mata yang diderita putri pemilik akun Syahriani Aras pun mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada Ferdiriva. Setelah melihat beberapa foto dalam posting-an yang dikirimkan ke Twitter-nya, Ferdiriva pun mengoreksi perihal diagnosa yang disebutkan oleh sang pemilik akun perihal penyakit mata yang diderita buah hatinya.
“Ini mata belekan karena bakteri, bukan karena radiasi HP. Sangat menular nih kalau kena sekret/cairannya,” tulis Ferdiriva menimpali akun @iinonggg yang pertama kali mengirimkan posting-an tersebut kepadanya melalui Twitter.
Agar masyarakat tak salah kaprah, Ferdiriva kemudian membuat sebuah utas di Twitter pribadinya untuk menjelaskan jenis penyakit yang diderita bocah 12 tahun itu. Menurut dia, si bocah telah mengalami apa yang disebut konjungtivitis.
ADVERTISEMENT
“Konjungtivitis itu adalah radang selaput mata. Penyakit ini sangat sering ditemukan. Konjungtivitis ini ada yang disebabkan bakteri, virus, alergi. Bakteri dan virus sangat menular. Mata kita kena sekret yang sakit mata aja bisa menular cepat,” jelas Ferdiriva saat dihubungi kumparanSAINS, Minggu (3/11).
Ferdiriva menambahkan, penyakit ini bisa menimpa semua kalangan, mulai dari balita hingga lansia. Sebuah pantangan bagi penderita untuk memegang atau mengucek daerah mata jika tak ingin penyakit ini semakin parah, demikian jelas Ferdiriva.
Ia mengimbau bagi siapa pun yang sedang mengalami konjuntivitis agar sering-sering mencuci tangan. Untuk mempercepat pemulihan, Ferdiriva juga menyarankan penderita konjungtivitis untuk memperbanyak waktu istirahat agar daya tahan tubuh meningkat.
Sementara untuk pengobatan konjungtivitis, kata Ferdiriva, tidak bisa dilakukan sembarangan. Penderita perlu diperiksakan ke dokter untuk mengantisipasi dampak bahaya dari kesalahan memilih obat.
ADVERTISEMENT
Dampak smartphone terhadap kesehatan mata
Disinggung soal radiasi ponsel seluler yang kerap dikambinghitamkan sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan mata, Ferdiriva pun mencoba meluruskannya dalam kaca mata medis.
“Radiasi HP tidak akan membuat mata belekan, mata keluar darah, apalagi tumor mata. Belum ada penelitiannya ke arah situ. Hanya terlalu lama di depan gadget pada anak dapat menimbulkan atau mempercepat naiknya minus mata,” katanya, merujuk pada gejala-gejala yang dialami bocah dalam posting-an Facebook yang viral tersebut.
Ferdiriva memiliki anggapan berita-berita tentang bahaya radiasi dari ponsel seluler memang sengaja diciptakan untuk mendorong orang tua agar melarang anak-anak mereka mengakses gawai. Yang paling ekstrem, menurut dia, beredar informasi bahwa bahaya radiasi ponsel seluler bisa sampai menyebabkan mata berdarah.
ADVERTISEMENT
“Saya rasa tidak perlu menakut-nakuti dengan cara seperti itu. Itu namanya berbohong dan menyebarkan kebodohan,” tegasnya.