Riset: Orang yang Lahir Prematur Cenderung Sulit Dapat Jodoh

25 Juli 2019 10:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertumbuhan bayi lahir prematur belum sempurna Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Pertumbuhan bayi lahir prematur belum sempurna Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Bayi yang terlahir prematur punya kemungkinan mengalami masalah dalam hal mencari jodoh saat dewasa nanti. Hal ini berdasarkan pada hasil sebuah riset terbaru yang dipublikasikan di jurnal JAMA Network Open pada 12 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut hasil riset ini, orang-orang yang terlahir prematur akan cenderung sulit mendapatkan pasangan hidup. Selain itu, mereka juga bisa kesulitan punya anak dibanding mereka yang lahir sesuai waktunya.
Dampak lahir terlalu awal pada kesehatan telah diketahui secara luas. Tapi, efeknya pada kepribadian si bayi belum dipelajari lebih dalam.
Riset ini dipimpin oleh Marina Mendonca dari University of Warwick, Inggris. Ia dan timnya berusaha mempelajari bagaimana kelahiran prematur mempengaruhi kehidupan sosial seseorang saat ia dewasa.
Dalam riset ini, Mendonca mempelajari 4,4 juta responden dewasa dari 21 studi di 12 negara berbeda. Perempuan bergelar doktor itu kemudian menemukan bahwa orang-orang yang lahir tiga minggu lebih awal, 28 persen lebih rendah untuk melaporkan bahwa mereka memiliki pasangan, 22 persen lebih rendah untuk memiliki anak, dan cenderung jarang melakukan hubungan seks di usia 20-an tahun.
ADVERTISEMENT
"Kurangnya aktivitas seksual dan dukungan dari pasangan berhubungan dengan tingkat kebahagiaan yang lebih rendah serta kondisi kesehatan fisik dan mental yang lebih buruk," tulis para peneliti dalam laporan hasil riset ini, dilansir Gizmodo.
Meski begitu, riset ini menemukan bahwa terlahir prematur tidak memengaruhi kualitas hubungan yang seseorang miliki. Pada riset ini mereka yang terlahir prematur melaporkan bahwa hubungan persahabatan atau cintanya memuaskan. Kepuasan orang-orang yang lahir prematur ini sama dengan mereka yang lahir dekat dengan tanggal seharusnya.
Mendonca mengatakan bahwa faktor fisik bukan faktor utama di balik sulitnya orang-orang yang lahir prematur untuk mendapatkan jodoh. Menurutnya, yang harus dipahami dari riset ini adalah orang tua dan pendidik harus mengetahui bahwa orang-orang yang lahir prematur cenderung bersifat malu-malu. Hal ini bisa diatasi dengan dukungan penuh serta pemahaman dari orang tua terhadap mereka di masa kanak-kanak dan remaja.
ADVERTISEMENT
"Sebelumnya ada riset yang menemukan bahwa orang-orang yang terlahir prematur memiliki kemampuan interaksi sosial yang lebih buruk saat masih anak-anak," ujar Mendonca.
"Hal ini membuat mereka kesulitan untuk bisa mencari pasangan yang terbukti bisa meningkatkan kesejahteraan seseorang," sambungnya.
Dieter Wolke, salah satu anggota tim peneliti, mengatakan bahwa dukungan orang tua dan pendidik kepada orang-orang yang terlahir prematur saat masih anak-anak dan remaja bisa mengatasi masalah ini. Menurutnya, membantu anak-anak yang lahir prematur bergaul dengan teman sebaya mereka bisa mempermudah mereka mendapat pasangan hidup saat dewasa.