Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setidaknya, Gerhana Matahari Cincin pernah terjadi di Indonesia pada 22 Agustus 1998, lalu terjadi lagi setelah 11 tahun kemudian, tepatnya pada 26 Januari 2009, menurut catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) . Fenomena alam itu melintas kembali di langit Indonesia setahun berikutnya yakni pada 26 Desember 2010 sebelum akhirnya muncul kembali tahun 2019 ini.
GMC kali ini juga menjadi fenomena gerhana terakhir di tahun 2019. Adapun waktu mulai GMC paling awal terjadi di Sabang, Aceh, pada pukul 10.03 WIB. Sedangkan kota yang waktu mulai gerhananya paling terakhir adalah Merauke, Papua, pada pukul 14.37 WIT.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin, mengatakan bahwa Gerhana Matahari Cincin berikutnya akan terjadi lagi di Indonesia 12 tahun kemudian. Tepatnya, 21 Mei 2031.
ADVERTISEMENT
Thomas pun menegaskan GMC tidak akan berdampak apa-apa terhadap Bumi dan Manusia. Ia berbeda dengan Gerhana Matahari Total (GMT) yang membuat wilayah terdampak menjadi gelap.
“Untuk Gerhana Matahari Cincin , kegelapannya tidak segelap gerhana matahari total, jadi tidak mempengaruhi perilaku hewan,” tegasnya saat dihubungi kumparanSAINS, Rabu (25/12).
Gerhana Matahari Total akan membuat sejumlah hewan atau tumbuhan terpengaruh, karena mereka mengira siang telah berganti jadi malam. Bagi hewan yang keluar di malam hari, misalnya, Gerhana Matahari Total di siang hari bisa jadi membuat mereka keluar dari sarang karena mengira malam telah datang. Seketika setelah gerhana berakhir dan langit kembali cerah, hewan-hewan ini bingung dan mengira malam cepat sekali berlalu.
Bagi masyarakat yang antusias menyambut fenomena gerhana matahari, Thomas mengingatkan agar tetap memakai kacamata anti ultra violet.
ADVERTISEMENT
“Mata punya mekanisme refleks terpejam kalau terlalu silau. Untuk bisa melihat matahari secara aman dan nyaman, gunakanlah kacamata matahari,” pungkasnya.