Satelit Cuaca AS Rekam Asap Kebakaran Australia Sampai ke Argentina

9 Januari 2020 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara akibat kebakaran di Australia. Foto: AAP Image/News Corp Pool, Jason Edwards/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara akibat kebakaran di Australia. Foto: AAP Image/News Corp Pool, Jason Edwards/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan di Australia terus meluas. Hingga saat ini, setidaknya 25 penduduk serta hampir satu miliar satwa liar yang ada di benua paling tandus tersebut dilaporkan tewas. Asap kebakaran juga menyebar ke Amerika Selatan, hingga menggelapkan langit Argentina dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Dipaparkan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA), kabut asap itu menyelimuti langit Sydney dan Canberra, pada Rabu (8/1). Di saat yang sama, satelit cuaca milik Amerika Serikat merekam asap kiriman Australia yang juga melintasi Amerika Selatan dan menyebar ke Buenos Aires, sebelum akhirnya melayang ke Samudera Atlantik, sekitar 11.793 kilometer di sebelah timur Sydney.
Diwartakan Bloomberg, terdapat sekitar 120 titik api yang membakar sejumlah wilayah di New South Wales, hingga menghancurkan 1.500 rumah penduduk. Otoritas setempat memperingatkan bahwa kondisi berbahaya ini akan kembali mengintai sebelah tenggara negara bagian Australia Selatan pada Jumat (10/1). Saat itu, suhu di Canberra diperkirakan mencapai 39 derajat Celsius.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, area kebakaran diperkirakan telah mencapai 25 juta hektare, setara luas negara bagian Indiana, AS, dan lima kali lebih besar dari wilayah Wales, Inggris Raya. Kabut asap yang pekat menutupi Sydney Opera House dan jembatan pelabuhan.
Tak berhenti di situ, kobaran api juga melahap sebagian besar are pegunungan Blue Mountains dan taman nasional lainnya di sebelah timur dan barat kota. Kualitas udara di ibu kota nasional, Canberra, dilaporkan tidak sehat oleh AirVisual. Bahkan selama beberapa minggu terakhir, Canberra sempat menduduki peringkat pertama dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Sebagai respons terhadap krisis yang tengah menyelimuti Negara Kangguru tersebut, pemerintah Australia menjanjikan dana sebesar 2 miliar dolar AS selama dua tahun untuk pemulihan. Program pemerintah akan berfokus pada perbaikan infrastruktur dan pemulihan trauma bagi penduduk.
Truk pemadam terlihat selama kebakaran hutan di Werombi, 50 km barat daya Sydney, Australia, (6/12). Foto: AAP Image/Mick Tsikas/via REUTERS
Di sisi lain, Perdana Menteri Scott Morrison mendapat kritik atas tanggapannya yang dinilai terlambat mengumpulkan sumber daya nasional untuk menangani kebakaran ini. Morrison mengisyaratkan pemerintahannya tidak akan memperketat kebijakan untuk memerangi perubahan iklim.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, peneliti dari University of Sydney, Chris Dickman, memperkirakan ada sekitar 1 miliar hewan mati akibat kebakaran hutan di Australia, dengan indikasi 800 juta hewan terbunuh di negara bagian New South Wales. Kelompok satwa yang menjadi korban termasuk mamalia, burung, dan reptil. Hewan-hewan tersebut mati karena terbakar atau terpapar asap kebakaran, sementara lainnya mati karena kehilangan habitat.