Seekor Hiu Putih Terekam Berenang dengan Gaya Punggung

31 Oktober 2019 15:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hiu. Foto: NOAA Ocean Exploration & Research/Flickr
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hiu. Foto: NOAA Ocean Exploration & Research/Flickr
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok wisatawan yang tengah melakukan penyelaman di lepas pantai Australia menyaksikan fenomena unik yang jarang terjadi. Mereka melihat perilaku aneh dari seekor hiu putih yang tampak berenang menggunakan punggungnya.
ADVERTISEMENT
Kejadian itu sontak membuat orang-orang kebingungan, termasuk kapten kapal yang mengaku belum pernah melihat perilaku hiu seperti itu.
Momen langka itu berhasil direkam oleh Wendy Bower-Leech di atas kapal milik Calypso Star Charters. Menurut seorang juru bicara perusahaan, hiu putih yang ada dalam rekaman diperkirakan berjenis kelamin betina, dengan panjang sekitar 3,5 meter.
“Ia berenang dengan punggungnya selama beberapa detik, seperti yang terlihat dalam video. Sebelumnya hiu itu berada di sekitar kandang selam selama beberapa jam untuk menghibur para tamu,” kata juru bicara, kepada Fox News.
Belum jelas mengapa hiu itu berenang dengan cara yang aneh. Namun seorang ahli berkata, ada beberapa kemungkinan yang membuat hiu bisa berperilaku aneh.
“Dugaan saya adalah, hiu itu sebenarnya bergerak di sekitar kapal untuk memeriksa, dan tanpa sengaja ia berakhir dengan berenang menggunakan punggungnya,” kata Molly Zaleski, seorang ilmuwan kelautan yang berbasis di Alaska, AS, kepada IFLScience.
Ilustrasi hiu putih. Foto: Shutter Stock
Sementara menurut Shark Trust, pada dasarnya hiu dan beberapa hewan lain memiliki reaksi terbalik yang disebut ‘tonic immobility’ (tonik imobilitas). Reaksi ini menyebabkan hewan dalam keadaan tidak aktif atau lumpuh sementara. Selama keadaan itu berlangsung, otot-otot hewan tersebut akan rileks dan pernapasannya menjadi lebih dalam dan lebih berirama. Kendati tidak jelas apa fungsi dari kondisi kelumpuhan sesaat tersebut.
ADVERTISEMENT
Beberapa ahli berpendapat, bahwa kondisi ini seperti hipnotis dan biasanya dilakukan selama masa perkawinan. Sementara ilmuwan lain mengatakan, perilaku itu dilakukan untuk merespons rasa takut, yang membawa mereka dalam kondisi katatonia. Pada hewan tertentu, keadaan seperti ini sangat berguna saat mereka berhadapan dengan predator lain, dalam artian, mereka akan lumpuh dan berpura-pura mati.
Namun, untuk predator puncak seperti hiu putih, mereka tidak membutuhkan mekanisme pertahanan seperti ini. Tetapi, mungkin saja perilaku ini adalah sisa-sisa peninggalan dari perilaku zaman kuno yang pernah mereka butuhkan untuk menghindari predator yang lebih besar darinya.