Spesies Baru Katak Kerdil Berbintang Ditemukan di India

14 Maret 2019 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Katak spesies baru, Astrobatrachus kurichiyana. Foto: S.P. Vijayakumar/George Washington University (CC BY 4.0)
zoom-in-whitePerbesar
Katak spesies baru, Astrobatrachus kurichiyana. Foto: S.P. Vijayakumar/George Washington University (CC BY 4.0)
ADVERTISEMENT
Spesies katak kerdil baru telah ditemukan di Pegunungan Ghat Barat, India. Karena memiliki tanda seperti 'bintang' di tubuhnya, katak itu diberi nama Astrobatrachus kurichiyana atau katak berbintang.
ADVERTISEMENT
Dr Alex Pyron dari George Washington University, salah satu peneliti yang menerbitkan makalah penemuan katak ini, menjelaskan bahwa kata Astrobatrachus berasal dari bahasa Yunani, sedangkan kurichiyana dari kata India setempat.
"Kami menamainya karena bintik-bintik (pada tubuh katak itu) terlihat seperti bintang-bintang, dan kurichiyana adalah nama masyarakat lokal di daerah tempat katak itu ditemukan," papar Pyron, sebagaimana dilansir The Guardian.
Berdasarkan hasil analisis genetik yang dilakukan tim penelti, kata kerdil dengan panjang tubuh sekitar 2 hingga 3 sentimeter ini bukan hanya spesies baru, melainkan juga satu-satunya menjadi anggota subfamili Nyctibatrachidae.
"Mungkin ada kerabat lain di masa lalu yang telah meninggal, tetapi ini adalah satu-satunya perwakilan yang hidup," kata Pyron.
Katak spesies baru, Astrobatrachus kurichiyana. Foto: S.P. Vijayakumar/George Washington University (CC BY 4.0)
Dr David Blackburn, kurator herpetologi di Museum Sejarah Alam Florida (Florida Museum of Natural History) yang ikut terlibat dalam penelitian katak ini, menambahkan bahwa “ini adalah katak aneh, ia tidak memiliki saudara dalam puluhan juta tahun.”
ADVERTISEMENT
Menurut hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal PeerJ, para peneliti dari Amerika Serikat dan India mengaku pertama kali menemukan makhluk itu pada tahun 2010, ketika menjelajahi jajaran bukit yang disebut Kurichiyarmala di jajaran pegunungan Ghat Barat di India.
Para peneliti memprediksi, spesies kerdil itu telah berkeliaran sepanjang 1.600 kilometer di sekitar Ghat Barat, India, yang terdiri dari dataran tinggi. Selain menemukan katak, kini para peneliti telah memetakan spesies lainnya seperti, kadal, dan ular di kawasan tersebut.
Sama seperti Kepulauan Galapagos, dataran tinggi ini dijadikan habitat banyak makhluk hidup seperti spesies amfibi dan reptil. "Pegunungan tropis kuno seperti Ghat Barat relatif jarang, hanya ada beberapa tempat seperti itu, sehingga tempat ini cenderung memiliki kumpulan tanaman dan hewan yang sangat kuno, sangat beragam dan sangat kaya," kata Pyron.
ADVERTISEMENT