Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Spesies ‘King Julien’ Kini Jadi Vertebrata yang Paling Terancam Punah
2 Agustus 2018 17:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kamu masih ingat dengan King Julien, raja lemur yang muncul di film Madagascar dan serial Penguin of Madagascar? Di dalam film, hewan lucu yang selalu diikuti oleh dua pengawalnya ini memang menjadi raja. Akan tetapi di dunia nyata, spesies ini justru merupakan hewan bertulang belakang atau vertebrata yang paling terancam punah di Bumi.
ADVERTISEMENT
Dilansir Newsweek, para ahli konservasi mengatakan, 95 persen lemur berada dalam ancaman kepunahan sehingga menjadikannya sebagai makhluk vertebrata yang kini paling terancam punah di dunia.
Menurut catatan International Union for the Conservation of Nature (IUCN), saat ini 105 dari 111 spesies lemur di Madagaskar berada di bawah ancaman penebangan hutan, perburuan yang mengincar daging mereka, dan perubahan iklim yang dapat menyebabkan kekeringan di habitat mereka. Selain itu, lemur juga sering kali ditangkap dan diperjualbelikan untuk menjadi hewan peliharaan eksotis.
King Julien sendiri adalah termasuk dalam spesies lemur ekor cincin, hewan asli dari Madagaskar. Lemur ekor cincin telah mengalami penurunan spesies sekitar 95 persen sejak tahun 2000. Pada tahun tersebut diperkirakan masih ada 750.000 ekor lemur. Namun pada studi tahun 2016, diperkirakan tinggal 2.000 lemur yang tersisa.
ADVERTISEMENT
Spesies lemur lainnya, lemur bambu, terancam punah karena sumber makanannya yang terus berkurang. Lemur ini mengunyah tunas bambu yang lembut dan pada musim kering ketika bambu tidak tumbuh, mereka terpaksa memakan kulit kayu yang tidak bergizi dan dapat merusak giginya.
Akibat kondisi habitatnya yang semakin kering, maka lemur bambu semakin kesulitan untuk mencari makanan.
Selain rusaknya habitat lemur, yang juga menjadi masalah adalah warga yang hidup di sekitar habitat lemur. Pasalnya, banyak warga yang menggantungkan hidup mereka dari berburu lemur dan menjual lemur sebagai hewan peliharaan. Selain itu, kemiskinan juga memaksa warga untuk berburu lemur untuk dijadikan makanan mereka.
Pada tahun 2015, IUCN membuat sembilan inisiatif di bawah proyek SOS (Save Our Species) Lemur untuk melindungi lemur yang tersisa. Salah satu proyek yang dilakukan antara lain dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk mengembangkan ekonomi mereka, seperti misalnya melalui pengembangan ekoturisme.
ADVERTISEMENT