Viral Akan Ada Gempa Besar dan Tsunami di Ambon, Ini Tanggapan BMKG

27 September 2019 16:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Bumi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Bumi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 6,8 magnitudo yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6,5 magnitudo sempat mengguncang wilayah Ambon dan sekitarnya pada Kamis (26/9) pagi. Gempa ini setidaknya telah mengakibatkan 18 orang meninggal dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sering terjadi pada sebelum-sebelumnya, kejadian gempa kuat seperti ini kerap diikuti dengan isu bahwa akan ada gempa susulan yang lebih besar dan tsunami. Isu mengenai akan adanya gempa besar dan tsunami di Ambon ini beredar lewat aplikasi pesan dan viral di media sosial.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan cepat merespons isu yang meresahkan masyarakat ini. “Menanggapi beredarnya berita yang di masyarakat dan viral di media sosial terkait isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua, maka bersama ini kami sampaikan tanggapan sebagai berikut,” kata Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly, dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, Jumat (27/9).
Gempa Ambon Foto: Lentera Maluku
Ada empat poin penting tanggapan dari Sadly. Pertama, ia membeberkan data bahwa hingga hari Jumat 27 September 2019 pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempabumi Kairatu, Ambon, dan Haruku berkekuatan M=6,5 yang terjadi kemarin 26 September 2019, menunjukkan telah terjadi 264 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar M=5,6 dan terkecil M=3.0.
ADVERTISEMENT
“Secara statistik, frekuensi kejadian gempa cenderung semakin mengecil,” tegasnya.
Kedua, ia mengatakan bahwa isu akan terjadinya tsunami di Ambon adalah kabar bohong alias hoaks. “Terkait dengan isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoax), karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempa bumi dengan tepat, dan akurat kapan, di mana dan berapa kekuatannya,” terangnya.
Dampak gempa di Ambon. Foto: Lentera Maluku
Ketiga, ia mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu atau berita bohong yang beredar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Keempat, untuk mendapatkan informasi gempa bumi dan tsunami di Indonesia, ia meminta masyarakat hanya mengakses sumber resmi BMKG. Ia meminta “pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user: pemda, pwd: pemda-bmkg) atau infobmkg.”
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.