Bermain Sabar, Cara Marcus/Kevin Tundukkan Ganda Jerman dalam Dua Gim

8 November 2019 17:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
zoom-in-whitePerbesar
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
ADVERTISEMENT
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menepati omongan mereka di perempat final Fuzhou China Open 2019. Marcus/Kevin bertanding 100 persen, menjaga fokus sejak awal laga hingga tuntas.
ADVERTISEMENT
Hasilnya menggembirakan. Duel melawan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel pada Jumat (8/11/2019) selesai dengan kemenangan 21-14 dan 21-19. Itu berarti, tidak ada kekalahan gim pertama seperti pada apa yang terjadi di babak kedua, Kamis (7/11/2019).
Berhitung mundur pada pertandingan melawan He Ji Ting/Tan Qiang, Marcus/Kevin acap direpotkan dengan pertahanan kokoh lawan yang dipadukan dengan serangan yang cepat dan keras.
Sudah begitu, Marcus/Kevin juga berulang kali melakukan eror. Ting/Qiang memanfaatkan situasi. Mereka tidak cuma memimpin 11-7 di gim pertama, tetapi juga menang 21-16.
Untungnya, Marcus/Kevin berbenah dengan cepat. Alhasil, sampailah mereka pada perempat final ini.
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
"Hari ini penampilan kami lebih baik dibanding kemarin. Pemain Eropa punya banyak taktik, bisa ubah service. Pokoknya kalau lawan pemain Eropa, harus fokus dan lebih sabar," jelas Kevin, dikutip dari laman resmi PBSI.
ADVERTISEMENT
Penjelasan Kevin itu masuk akal bila melihat jalannya laga. Salah satu kasusnya muncul ketika Marcus/Kevin memimpin 5-4 di gim kedua. Dibandingkan dengan yang sudah-sudah, reli di kedudukan itu terlihat lebih lambat.
Marcus/Kevin melepaskan rentetan pukulan tanggung. Karena pukulan dikirim dalam kecepatan tanggung, Lamsfuss/Seidel dapat mengantisipasi secara bergantian dengan lebih leluasa.
Dalam tempo seperti ini pun, Lamsfuss/Seidel seperti tidak menemukan momentum untuk menyerang balik. Marcus/Kevin melakukan hal serupa. Agaknya kedua pasangan menunggu hingga lawan membuat eror.
Reli akhirnya terhenti pada pengembalian jauh Lamsfuss/Seidel. Marcus/Kevin tidak berusaha mengejar karena menyangka shuttlecock jatuh di belakang garis.
Yang terjadi adalah kebalikannya. Shuttlecock jatuh tepat di garis sehingga kedudukan jadi imbang 5-5.
ADVERTISEMENT
Permainan sabar Lamsfuss/Seidel beberapa kali merepotkan Marcus/Kevin. Kedudukan di gim kedua bahkan berjalan ketat, mulai dari 5-5 hingga 14-14. Meski demikian, Marcus/Kevin berhasil menahan laju poin lawan dan melesat hingga 18-14.
Usai unggul 11-10 di gim kedua, Marcus/Kevin lebih mengandalkan permainan depan net. Postur yang cenderung lebih tinggi memudahkan para pemain Eropa untuk melepaskan pukulan jauh yang mematikan.
Salah satunya contohnya terlihat saat Lamsfuss/Seidel menyamakan skor 12-12. Lamsfuss menyambar pukulan tinggi Kevin dengan jumping smash menukik ke arah Marcus. Target yang dituju tidak siap sehingga terlambat menjangkau shuttlecock.
Penampilan lawan hari ini bagus. Mereka enggak gampang mati dan banyak dapat poin dari service. Postur mereka 'kan tinggi, jadi pengembaliannya tajam,” ujar Marcus.
ADVERTISEMENT
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
Masalah paling mencolok di laga melawan ganda Jerman ini muncul di pengujung gim kedua, saat Marcus/Kevin meraih match point 20-15. Setelah Lamsfuss/Seidel mengubah kedudukan jadi 16-20, Marcus/Kevin melakukan tiga kesalahan beruntun sehingga skor berubah jadi 19-20.
Yang pertama, pengembalian Marcus menghantam net. Yang kedua, giliran Kevin yang melakukan eror serupa. Yang ketiga alias menggiring skor pada 19-20, Kevin melepaskan pukulan yang membuat shuttlecock jatuh di belakang garis lapangan.
Court 2 Haixia Olympic Sports Center masih memberi kabar baik bagi suporter Indonesia. Kesalahan lawan yang membuat shuttlecock membentur memastikan laga tidak berlanjut ke gim ketiga. Marcus/Kevin menutup pertandingan itu dengan kemenangan 21-19 di gim kedua.
Psangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, di Fuzhou China Open 2019. Foto: Dok. PBSI
Yang menjadi lawan Marcus/Kevin di semifinal pada Sabtu (9/11/2019) adalah pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Ini bakal menjadi pertemuan kedelapan kedua pasangan.
ADVERTISEMENT
Marcus/Kevin menyabet seluruh kemenangan dalam tujuh pertemuan. Kemenangan terakhir direngkuh pada final French Open 2019. Marcus/Kevin jadi juara di Prancis usai mengalahkan Rankireddy/Shetty, 21-18 dan 21-16.