Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Dalam 29 menit, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menyelesaikan duel perempat final Fuzhou China Open 2019 dengan kemenangan.
ADVERTISEMENT
Melawan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel, Marcus/Kevin menang 21-14 dan 21-19. Kemenangan yang direngkuh pada Jumat (8/11/2019) itu memastikan Marcus/Kevin sebagai wakil Indonesia pertama yang menggenggam tiket semifinal.
Di atas Court 2 Haixia Olympic Sports Center, tidak ada istilah lambat panas bagi Marcus/Kevin dan Lamsfuss/Seidel. Sejak laga dimulai, duel sengit dan cepat langsung menjadi warna paling dominan.
Itu adalah salah satu dari sekian banyak hal menyenangkan dari menonton laga ganda. Tidak mengherankan jika kedudukan sudah ketat sejak awal, setidaknya hingga 4-4.
Marcus/Kevin mulai melebarkan jarak setelahnya sampai 7-4. Marcus/Kevin mendikte lawan lewat serangan-serangan cepat yang tidak jarang mengincar area yang tak terkawal.
Pukulan-pukulan Marcus/Kevin membuat Lamsfuss/Seidel acap terlambat menutup celah di bidang permainan sendiri. Serangan macam ini mengantar Marcus/Kevin pada keunggulan 11-8 di interval.
ADVERTISEMENT
Usai jeda interval, Lamsfuss/Seidel menggebrak dengan rentetan pukulan cepat dan menyilang. Marcus/Kevin mesti memasang mode bertahan.
Intensitas tekanan membuat Marcus/Kevin tidak punya kesempatan untuk menyerang balik. Marcus malah kehilangan kontrol saat meredam smash dengan pukulan backhand sehingga shuttlecock justru terpental dari lapangan. Dari sini, lawan mengumpulkan angka dari 8-1 ke 9-11 dan berlanjut ke 10-12.
Kebangkitan itu tidak bertahan lama. Marcus/Kevin kembali mengambil alih dan memantapkan keunggulan hingga 18-13.
Dalam kedudukan 18-14, Marcus/Kevin meladeni reli sengit yang digagas oleh Lamsfuss/Seidel. Kevin mengoper area depan net, sementara Marcus menyisir area belakang.
Serangan dimulai dari depan net via smash Kevin. Awalnya ia menyasar salah satu pemain, lalu menyebar serangan.
ADVERTISEMENT
Namun, reli itu ditutup dengan jumping smash Marcus dari belakang. Cara serupa juga digunakan Marcus/Kevin dalam mengamankan game point 20-14.
Tidak ada duel sengit saat Marcus/Kevin mengamankan kemenangan 21-14 di gim pertama. Hanya sekitar dua pukulan setelah pengembalian service, Seidel melakukan kesalahan sehingga membuat shuttlecock membentur net.
Gim kedua dibuka dengan duel sengit serupa gim pertama. Kedudukan ketat mulai dari 1-1 hingga 4-4.
Reli panjang muncul saat Marcus/Kevin memimpin 5-4. Dibandingkan dengan yang sudah-sudah, tempo reli ini lebih lambat. Kendali serangan ada di kubu Marcus/Kevin. Karena pukulan dikirim dalam kecepatan tanggung, Lamsfuss/Seidel dapat mengantisipasi secara bergantian dengan lebih leluasa.
Dalam tempo seperti ini pun Lamsfuss/Seidel seperti tidak menemukan momentum untuk menyerang balik. Pun demikian dengan Marcus/Kevin yang tidak meningkatkan tempo. Agaknya kedua ganda lebih bermain menunggu hingga lawan melakukan eror.
ADVERTISEMENT
Reli akhirnya terhenti pada pengembalian jauh Lamsfuss/Seidel. Marcus/Kevin tidak berusaha mengejar karena menyangka shuttlecock jatuh di belakang garis.
Yang terjadi adalah kebalikannya. Shuttlecock jatuh tepat di garis sehingga kedudukan jadi imbang 5-5.
Skor imbang masih berlanjut hingga 8-8. Marcus/Kevin bisa melebarkan jarak hingga 10-8. Namun, pengembalian depan net Kevin yang membuat shuttlecock membentur net mengubah skor jadi 9-10. Kesalahan serupa membuat kedudukan kembali imbang 10-10.
Duel masih berlangsung ketat usai Marcus/Kevin memimpin 11-10 di interval. Skor imbang bertahan hingga 14-14. Serupa sebelumya, Lamsfuss/Seidel mulai mandek. Ganda Jerman ini kesulitan mengembangkan permainan sehingga memberi ruang bagi Marcus/Kevin untuk mendulang poin hingga 18-14.
Keunggulan Marcus/Kevin masih bertambah. Mereka bahkan sampai pada match point 20-15. Kedudukan itu direngkuh lewat jumping smash Kevin yang diarahkan ke posisi antara Lamsfuss dan Seidel berdiri.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Marcus/Kevin tidak langsung bisa mengubah match point menjadi kemenangan. Lawan bahkan sanggup menggiring skor hingga 19-20. Angka pertama diraih karena kesalahan servis Marcus/Kevin.
Angka kedua datang karena Marcus melakukan kesalahan dalam pengembalian yang membuat shuttlecock membentur net. Angka ketiga yang mengubah skor jadi 18-20 datang karena kesalahan serupa. Pembedanya, yang melakukan eror adalah Kevin.
Dalam keadaan genting seperti ini, Kevin kembali membuat eror. Smash-nya menjadi senjata makan tuan karena kurang terukur. Shuttlecock kiriman Kevin terjatuh di belakang garis lapangan.
Oke. Itu berarti kedudukan jadi ketat 19-20.
Marcus/Kevin tentu masih memiliki kesempatan seandainya laga mesti berlanjut ke gim ketiga. Namun, jika dapat diselesaikan dalam dua gim, mengapa harus sampai ke gim ketiga?
ADVERTISEMENT
Yang melegakan, tidak ada deuce, tidak ada laga gim ketiga. Reli di kedudukan 20-19 itu terhenti begitu Lamsfuss melakukan eror sehingga pengembalian depan netnya gagal mengantar shuttlecock ke bidang permainan seberang.
Pertandingan selesai dengan kemenangan 21-19 untuk Marcus/Kevin. Duel semifinal menanti pada Sabtu (9/11/2019). Yang menjadi lawan adalah pemenang laga antara Li Jun Hui/Liu Yu Chen dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.