Dirk Nowitzki dan 50.000 Menitnya di NBA

6 Februari 2018 15:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fade away jump shoot Nowitzki. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Fade away jump shoot Nowitzki. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Menjadi berbeda adalah pilihan yang dilakukan oleh Dirk Nowitzki saat pertama kali menginjakkan kakinya di lantai megah NBA pada 1998 silam.
ADVERTISEMENT
Dengan tinggi badan yang menjulang hingga 213 cm, Nowitzki muda tak berhasrat untuk menjadi pesaing berat rekan-rekan satu angkatannya, seperti Tim Duncan atau Kevin Garnet, di paint area. Ia juga tak berniat menjadi seorang Shaquille O'Neal atau David Robinson--big man kuat nan dominan.
Dengan tinggi menjulang dan berat badan mencapai 111 kg, Nowitzki memilih untuk tidak 'ngotot' di bawah ring. Bahkan, ia memilih menjauh dari ring dan membebani tubuhnya dengan teknik tembakan fade away jump shot.
Nowitzki memang beda dan tak mau jadi sama. Pilihan itu nyatanya membikin ia meraih banyak hal di perjalanan karier perbasketannya. Dan mengantarkannya untuk bisa bermain hingga saat ini, ketika usianya sudah menginjak 39 tahun.
ADVERTISEMENT
Terhitung sudah 20 tahun lamanya Nowitzki bermain di level tertinggi kompetisi basket ini dan hanya mengabdi untuk satu tim saja, Dallas Mavericks. Di tim milik miliader asal Amerika Serikat, Marc Cuban, tersebut, Nowitzki sudah mendapatkan semua yang ia butuhkan sebagai seorang pemain.
Nowitzki adalah seorang MVP Final 2011 dan peraih cincin juara di tahun yang sama. Dia juga adalah salah satu dari enam pemain yang sukses mencetak 30.000 poin, dan satu-satunya pemain yang melengkapi raihan itu dengan 3.000 assist, 1.000 steal, 1.000 blok, dan 1.000 tembakan tripoin.
Seolah menjadi beda saja tak cukup, untuk melengkapi semua hal yang sudah ia raih selama 20 tahun terakhir ini, Nowtzki kembali mencatatkan prestasi individu lain saat bermain di laga Dallas Mavericks versus Los Angeles Clippers, Selasa (6/2/2018) pagi WIB.
ADVERTISEMENT
Tampil sebagai starter, Nowitzki hanya butuh tujuh menit untuk menahbiskan dirinya sebagai salah satu pemain yang sudah bertanding selama 50.000 menit di NBA. Nowitzki pun menjadi orang keenam dan tergabung bersama para legenda macam Kareem Abdul-Jabbar, Karl Malone, Kevin Garnet, Jason Kidd, dan Elvin Haye.
Bagi Nowitzki, terbebas dari banyaknya cedera --yang sering menjadi penghalang seorang pemain untuk terus bisa tampil di tiap musim-- adalah hal yang sangat ia syukuri dan salah satu jawaban mengapa ia bisa bermain hingga 50.000 menit.
Semenjak tahun keduanya di NBA, Nowitzki hanya melewatkan 29 pertandingan dengan rata-rata bermain selama 37,5 menit per gim selama 11 musim berturut-turut. Namun, usia perlahan mulai menggerogoti daya tahan tubuhnya. Di musim 2012/13 saat usianya sudah mencapai 33 tahun, Nowitzki untuk pertama kalinya absen selama 29 laga.
ADVERTISEMENT
Kendati mulai menurun karena memiliki masalah pada tendon achilles dan sempat menjalani operasi lutut. Nowitzki mampu kembali bermain dan tetap membela Mavericks di musim ini. Dengan usianya yang sudah menyentuh 39 tahun, Nowitzki masih mampu bermain selama 24,9 per gimnya, serta masih cukup produktif dengan 12,1 poin dan 5,6 rebound per gim.
Usianya memang tak bisa menutup penurunan menit dan poin per laganya. Namun, bagi Nowitzki, poin hanyalah salah satu bentuk dari menolong tim meraih kemenangan. Menurutnya masih ada cara lain, bagi pemain yang sudah tak muda lagi sepertinya, untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi tim saat diturunkan di atas lapangan.
Dallas Mavericks dan Dirk Nowitzki. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Dallas Mavericks dan Dirk Nowitzki. (Foto: Reuters)
Di lain sisi, dengan sisa tenaga yang ia miliki, Nowitzki masih ingin terus bermain dan berharap untuk terus sehat agar bisa bergabung dengan Michael Jordan dan John Stockton, sebagai pemain NBA yang bermain dalam 82 pertandingan di musim reguler saat berumur 39 tahun atau lebih.
ADVERTISEMENT
"Saya rasa wajar saja ketika memasuki musim ke-20, terkadang Anda merasa bagus, terkadang tidak. Di satu laga Anda tidak bermain terlalu cepat. Mungkin Anda membantu tim dari luar atau melakukan screen agar orang lain mendapat ruang. (Intinya) tetap bermain efektif dengan pengalaman yang ada," katanya kepada ESPN.
"Saya tidak mengatakan ingin bermain dalam 82 laga musim ini, biarkan semuanya berjalan begitu saja. Saya selalu berbicara dengan staf pelatih dan sejauh ini saya merasa bisa. Jika tidak bisa bermain sebanyak 82 pertandingan, itu tak masalah dan bukan akhir dari dunia. Saya hanya akan bermain selama merasa baik dan bisa," tambah Nowitzki yang sudah bermain 52 laga di musim ini.
Musim reguler 2017/18 memang belum rampung, dan Nowitzki sedang dalam perjalanan menuju raihan individu lain. Meski pada akhirnya nanti Nowitzki tak bisa meraih itu, pilihannya untuk menjadi berbeda telah membawanya meraih begitu banyak hal hingga saat ini.
ADVERTISEMENT