French Open: Greysia/Apriyani Menangi Duel Alot Lawan Ganda Jepang

22 Oktober 2019 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani. Foto: FABRICE COFFRINI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani. Foto: FABRICE COFFRINI / AFP
ADVERTISEMENT
Duel sengit sudah harus menjadi santapan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di babak pertama French Open 2019, Selasa (22/10/2019).
ADVERTISEMENT
Jangan buru-buru menyimpulkan. Makanan keras itu mereka lumat sampai habis. Kemenangan menjadi ganjaran bagi mereka yang tak mau meringkuk di hadapan kehebatan lawan.
Greysia/Apriyani berhak melangkah ke babak kedua usai menundukkan Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata 13-21, 21-16, dan 21-16. Mereka akan bertanding melawan Liu Xuan Xuan/Xia Yu Ting di babak kedua.
Kabar menyenangkan datang dari tunggal putra sebelum pertandingan Greysia/Apriyani beres. Shesar Hiren Rhustavito dipastikan menyegel tiket babak 16 besar berkat kemenangan 23-21 dan 21-18 atas Sitthikom Thammasin di Court 4.
Shesar bakal berduel melawan Subhankar Dey di babak kedua. Dey adalah wakil India yang mengalahkan Tommy Sugiarto di babak pertama.
Ganda putra Indonesia, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf juga memberikan berita menyenangkan. Mereka juga akan turun arena di babak kedua berkat kemenangan 21-13 dan 21-14 atas Bodin Isara/Maneepong Jongjit.
ADVERTISEMENT
Di perebutan slot perempat final, mereka akan bertarung melawan pemenang laga antara Han Chengkai/Zhou Haodong dan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel. Seluruh laga babak kedua akan digelar pada Kamis (24/10/2019).
Oke, masuk ke duel Greysia/Apriyani. Usai membukukan keunggulan 6-5, Sakuramoto/Takahata melaju. Keunggulan 11-7 bahkan sukses dibawa di interval gim pertama.
Reli panjang yang didominasi pukulan tinggi dalam kedudukan 11-7 seharusnya bisa dimanfaatkan Greysia/Apriyani untuk membukukan poin. Sayangnya, Apriyani gagal menjangkau smash jauh yang dilesakkan Sakuramoto ke kanan lapangan.
Pun demikian saat Sakuramoto/Takahata memperlebar jarak jadi 14-9. Persoalan di sini, Greysia/Apriyani tidak menemukan cara untuk meruntuhkan pertahanan Sakuramoto/Takahata.
Pukulan menyilang maupun jauh Greysia mereka jawab dengan brilian. Bahkan ganda putri Jepang ini sanggup menghimpun serangan balik.
ADVERTISEMENT
Penutupnya bukan lesakan smash Sakuramoto/Takahata. Akan tetapi, pengembalian Greysia yang melebar sehingga shuttlecock jatuh di luar garis. Tipis, sih, tetapi tetap saja out.
Sakuramoto/Takahata melaju. Dengan meyakinkan mereka mengemas keunggulan 19-12. Itu berarti hanya butuh dua angka untuk menyelesaikan gim pertama dengan kemenangan.
Greysia/Apriyani masih dapat mengubah skor jadi 13-19. Akan tetapi, dua smash yang berujung out membuat gim pertama selesai dengan kemenangan 21-13 untuk Sakuramoto/Takahata.
Greysia dan Apriyani secara bergantian melakukan kesalahan tadi. Apriyani memberi game point 20-13 untuk Sakuramoto/Takahata.
Greysia yang dominan dalam reli setelahnya melepaskan smash yang terlalu bertenaga sehingga kehilangan akurasi. Akibatnya, shuttlecock justru jatuh ke belakang garis lapangan.
Ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani. Foto: FABRICE COFFRINI / AFP
ADVERTISEMENT
Greysia/Apriyani membuka gim kedua dengan meyakinkan. Mereka unggul 3-0. Sayangnya, raihan angka terhenti akibat pukulan jauh Greysia dinyatakan out.
Greysia dan Apriyani mesti waspada betul akan kondisi ini. Mereka berulang kali memegang kendali duel dan melepaskan tubian pukulan sengit. Hasilnya ironis. Angka melayang dari tangan karena keduanya kehilangan kendali dan membuat eror.
Melawan ganda putri Jepang itu betul-betul membutuhkan upaya keras. Meski terkenal ofensif, ganda putri Jepang cenderung sabar membangun pertahanan dan menghimpun serangan balik.
Sakuramoto/Takahata juga demikian. Performa seperti itu membuat laga gim kedua diwarnai dengan reli-reli panjang dalam kecepatan tanggung. Meski demikian, untuk sementara Greysia/Apriyani masih unggul 9-7.
Ganda putri terbaik Indonesia ini turun minum sambil membawa keunggulan 11-8. Masalahnya, itu bukan gap yang terlalu lebar untuk Sakuramoto/Takahata. Jika Greysia/Apriyani tak waspada, bukan tak mungkin mereka membalikkan kedudukan.
ADVERTISEMENT
Sakuramoto/Takahata bisa saja mendekat menjadi 11-12. Kekalahan di reli panjang kembali menjadi penyebab. Smash Greysia sepintas akan membuat shuttlecock dinyatakan out.
Namun, anggapan itu salah. Shuttlecock tepat jatuh di garis sehingga Greysia/Apriyani unggul 13-10.
Greysia/Apriyani berhasil menjaga keunggulan sampai 17-15. Namun, bukan berarti Sakuramoto/Takahata bisa dipandang sebelah mata.
Toh, mereka memiliki modal lebih baik: Kemenangan di gim pertama. Kalaupun kalah di gim kedua, Sakuramoto/Takahata punya kesempatan di gim ketiga. Situasi demikian tentu tak ada di tangan Greysia/Apriyani.
Pertandingan harus berlanjut ke gim ketiga. Greysia/Apriyani bisa memperpanjang napas karena pengembalian lawan dalam game point 20-16 melebar.
Gim ketiga adalah pertaruhan. Kekalahan di sini berarti tersingkir dari turnamen. Tak mengherankan bila duel sengit mengawali laga. Greysia/Apriyani memang memimpin 6-5, tetapi Sakuramoto/Takahata punya kans besar untuk membalikkan keunggulan.
ADVERTISEMENT
Ganda putri Indonesia, Greysia/Apriyani. Foto: FABRICE COFFRINI / AFP
Situasi menyenangkan berpihak pada kubu Indonesia. Greysia/Apriyani sanggup menjaga jarak dan memimpin 11-6 di interval.
Dominasi Greysia/Apriyani selepas interval bukan dominasi yang menggebu-gebu. Bekal itu didapat berkat kegigihan mencari celah lawan.
Greysia/Apriyani mesti beradu kuat di rangkaian reli panjang. Begitu lawan melakukan kesalahan, Greysia/Apriyani bisa menghentak dengan smash.
Masalah tidak lantas berhenti. Akurasi penempatan shuttlecock adalah persoalan bagi Greysia/Apriyani. Kegigihan bermain dalam tempo tanggung itu justru membuat lawan kedapatan dua poin beruntun, dari 7-13 ke 9-13 akibat shuttlecock jatuh di luar lapangan.
Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Foto: Dok. PBSI
Sakuramoto/Takahata ini bukan lawan yang gampang dimatikan. Tertinggal 13-18 mereka mengejar hingga 15-18. Yang membikin salut, mereka tak hanya menunggu lawan membuat kesalahan. Salah satu contohnya saat Greysia/Apriyani memimpin 19-15.
ADVERTISEMENT
Sakuramoto/Takahata bergantian mencecar dengan tubian smash meski kredit tetap patut diberikan untuk pertahanan kokoh Apriyani. Poin jatuh ke tangan Sakuramoto/Takahata akibat Greysia/Apriyani terlambat merespons pukulan jauh.
Bahkan dalam kedudukan match point 16-20 untuk lawan saja, Sakuramoto/Takahata tetap menyerang dengan agresif. Reli sengit yang dibangun lebih dari 20 pukulan merupakan tantangan yang mesti dijawab Greysia/Apriyani.
Suporter Indonesia tenang saja. Greysia/Apriyani tak patah dihajar gempuran lawan. Kemenangan 21-16 di gim ketiga diamankan begitu lawan membenturkan shuttlecock ke net.
Ini bukan laga yang mudah untuk babak pertama. Namun, jika duel alot adalah harga yang mesti dibayar untuk kemenangan, mengapa tidak?