Soal Makanan Tak Halal di SEA Games 2019, KOI Kritik Filipina

27 November 2019 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet Indonesia mencium bendera merah putih saat pengukuhan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 di Hall Basket GBK, Rabu (27/11/2019). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Atlet Indonesia mencium bendera merah putih saat pengukuhan kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 di Hall Basket GBK, Rabu (27/11/2019). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Media lokal Filipina, GMA News Online, memberitakan insiden yang terjadi di kontingen sepak bola Indonesia di gelaran SEA Games 2019. Dengan judul Indonesian 'Delegate Accidentally Eats Pork at SEA Games', kabar tersebut membuat publik di Tanah Air gempar.
ADVERTISEMENT
Reportase GMA News Online berdasarkan wawancara dengan Direktur Media dan Digital PSSI, Gatot Widakdo, yang juga masuk rombongan timnas.
“Penyelenggara gagal membuat perbedaan antara makanan halal dan nonhalal. Dia (Gatot) menjadi tidak sengaja memakan daging babi,” begitu bunyi opini yang dikembangkan GMA News Online.
Ilustrasi Makanan Pesawat Foto: Shutterstock/Kondor83
Kejadian itu langsung menyebar ke Indonesia, termasuk ke telinga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari. Dalam acara Pengukuhan Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019, Okto—sapaan akrabnya—menegaskan agar cabang olahraga (cabor) lebih teliti terhadap makanan.
“Kita (Indonesia) kejadian. Padahal, kami sudah mengimbau kepada Chief de Mission (CdM)—Harry Warganegara—dan cabor untuk lebih teliti memilih makanan. Di sana ‘kan makanannya ada yang halal dan tidak halal,” tutur Okto, Rabu (27/11/2019).
ADVERTISEMENT
KOI menyesalkan insiden tersebut. Menurut Okto, pihak KOI sudah meminta kepada penyelenggara SEA Games untuk memberi perhatian lebih soal makanan.
“Sebagai tuan rumah, mereka harus memberikan pelayanan yang terbaik. Kami sudah meminta itu kepada mereka,” ujar Okto.
Raja Sapta Oktohari—Ketum KOI terpilih periode 2019-2023. Foto: Ferry Adi/kumparan
Tak cuma itu, KOI bahkan sudah menyiapkan tim khusus di tempat makan untuk memantau pemisahan makanan halal dan tidak halal. Hanya saja, insiden yang terjadi kepada kontingen sepak bola Indonesia menggambarkan kalau tim tersebut belum berfungsi semestinya.
“Kami sudah menyiapkan tim khusus di setiap tempat makan. Jadi, bisa memberikan tanda-tanda dengan bahasa Indonesia supaya bisa dipastikan kontingen kita tahu mana yang halal dan tidak halal,” tutur Okto.
Direktur Media PSSI Gatot Widakdo. Foto: kumparan/Denita Matondang
Namun, imbauan dan usaha dari KOI itu tampaknya tidak berjalan. Kutipan wawancara Gatot Widakdo di GMA News Online menyebut penyelenggara, khususnya pihak hotel tempat cabor sepak bola menginap, harus memperbaiki diri untuk memisahkan makanan halal dan tidak halal.
ADVERTISEMENT
“Sampai sekarang, mereka belum membaik. Jadi, kami berharap pada hari-hari mendatang mereka dapat memperbaiki hal ini dan memisahkan makanan halal dan makanan non-halal,” kata Gatot.