Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bincang Karier: Elsa Maharani, PR Manager Wardah Cosmetics
9 Januari 2019 12:16 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Jika membicarakan tentang industri kecantikan lokal, semua orang tentu sangat familiar dengan nama Wardah Cosmetics atau Wardah.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan Wardah di industri kecantikan bisa dibilang sangat cepat. Kemasan produk yang modern, varian produk yang beragam serta harga yang terjangkau langsung menyedot minat perempuan Indonesia, terutama perempuan berhijab.
Wardah juga berhasil menciptakan citra perempuan Indonesia yang modern, dinamis, dan feminin melalui digital campaign, media sosial, serta para brand ambassador dan KOL-nya.
Mungkin yang membedakan Wardah dengan produk lain adalah kosmetik yang didirikan sejak tahun 1985 ini juga mengandalkan pendekatan personal dalam mempromosikan produknya. Membuat semua pihak yang terlibat merasa memiliki ikatan kuat dan nyaman dalam bekerja bersama maupun mengenakan Wardah.
Kesuksesan besar ini tak lepas dari peran Elsa Maharani sebagai Public Relation (PR) Manager Wardah dan timnya yang mampu mempromosikan citra perusahaan dan produk-produk mereka, serta menjaga hubungan baik dengan semua pihak yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, kumparanSTYLE memiliki kesempatan untuk berbincang dengan Elsa di kantornya di daerah Swadarma Raya, Jakarta. Sapaan hangat dan pembawaan Elsa yang energik membuat siapa saja yang berbicara dengannya langsung merasa nyaman.
Kesan pertama inilah yang memang diharapkan oleh Elsa sebagai seorang Public Relation (PR) dari Wardah Cosmetics setiap bertemu dengan tamu, klien, ataupun konsumen. Ia ingin agar apa yang direpresentasikan Wardah, terepresentasikan juga pada dirinya.
Elsa mengawali kariernya di PT Paragon Technology and Innovation (PTI) sejak tahun 2011 lalu pada bagian Business Development. Di departemen ini, ia ditugaskan mengunjungi berbagai daerah untuk memberikan pelatihan pengembangan diri bagi karyawan PTI di daerah, memberikan motivasi, dan menyampaikan pesan dari perusahaan.
ADVERTISEMENT
Namun di tahun 2012 Elsa mendapat tugas yang lebih menantang, yaitu mengembangkan brand Wardah di negara tetangga, Malaysia. “Dari awal masuk, sebenarnya pihak manajemen sudah mengarahkan saya untuk mengurus business development di Malaysia karena Wardah akan memperluas jaringan ke sana. Namun di sana saya justru banyak mengerjakan urusan promosi dan kegiatan Public Relation (PR),” tutur Elsa di awal perbincangan bersama kumparanSTYLE.
Walaupun sempat merasa bingung karena apa yang ia kerjakan melenceng dari divisinya, ternyata Elsa menikmati peran barunya sebagai PR. Meski saat itu ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih di bidang PR, perlahan-lahan ia mulai jatuh hati dengan dunia baru tersebut.
Di awal kariernya sebagai PR, ia menemui banyak kesulitan dan ada beberapa pihak yang tidak percaya atas kemampuannya. “Saat itu saya masih berusia 22 tahun. Jadi karena di Malaysia itu kami terbilang perusahaan asing, saya harus membantu mengurus keperluan perusahaan dan bertemu dengan para pejabat di sana. Mereka tidak percaya jika orang muda seperti saya sudah memiliki kesempatan untuk berhadapan langsung dengan orang-orang penting,” ceritanya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perjalanan karier Elsa Maharani sebagai PR Manager Wardah Cosmetics, simak penuturannya kepada kumparanSTYLE berikut ini.
Apa peran Anda sebagai Public Relations Manager di Wardah Cosmetics?
Di perusahaan ini tim PR ada banyak sekali karena setiap brand dibedakan timnya. Saya sendiri adalah PR khusus untuk brand Wardah yang menangani fashion, beauty, travel, dan entertainment.
Brand Wardah semakin besar, dan menjaga citra brand yang besar itu tidak mudah. Lebih sulit mempertahankannya daripada mencapainya. Selain itu saya dan tim tidak boleh cepat puas dan harus berusaha mengembangkannya juga. Wardah memang harus masuk ke semua lini kehidupan. Maka dari itu ada banyak sekali aspeknya yang bisa dikembangkan.
Sebagai PR, Anda harus selalu stay positive dalam keadaan apapun. Bagaimana caranya untuk bisa stay positive ketika menghadapi sebuah tekanan?
ADVERTISEMENT
Saya rasa semuanya berasal dari hati. Saya sangat senang menjalani profesi ini yang memang sesuai dengan passion saya. Dan kebetulan saya memang tipe orang yang senang bertemu dengan banyak orang. Itu menandakan bahwa saya memang memiliki kemampuan untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan menjaga hubungan baik dengan klien dan rekan kerja. Sepertinya itu yang membuat saya bisa selalu stay positive. Setiap hari saya bersyukur bisa bekerja di bidang ini.
Apa prinsip Anda dalam bekerja?
Prinsip utama saya dalam bekerja dengan integritas. Bekerja itu harus memiliki integritas yang tinggi, kejujuran, dan selalu ingin belajar. Tiga hal itu yang saya pegang teguh sejak dulu dan itu juga merupakan bagian dari pilar-pilar Wardah yang saya terapkan dalam kehidupan saya sendiri.
ADVERTISEMENT
Dan bagaimana prinsip Anda dalam memimpin?
Saat bekerja saya jarang menggunakan sistem top down atau tidak ada yang namanya atasan dan bawahan. Jadi meskipun level berbeda kami tetap setara. Saya lebih senang melakukan pekerjaan dan menghadapi masalah bersama-sama sebagai satu tim.
Saya selalu berusaha melihat kekuatan dan kelemahan dari tim saya. Memberi penilaian terhadap kinerja mereka. Biasanya saya akan ajak mereka berbicara empat mata untuk evaluasi. Kemudian saya akan bantu arahkan apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki kekurangan, serta meningkatkan kelebihan masing-masing.
Jika Anda diberikan kesempatan untuk alih divisi, bagian apa yang ingin Anda coba selanjutnya?
Saya tertarik untuk masuk ke tim brand. Karena bagi saya brand manager itu selain mengatur produk, mereka juga harus memikirkan apa saja yang bisa dilakukan sehingga berdampak pada hasil penjualan yang bagus dan omset meningkat.
ADVERTISEMENT
Menurut saya itu sangat menantang. Tugas-tugas brand manager lain seperti membuat brand campaign juga merupakan tugas yang dinamis, jadi saya berani dan ingin untuk pindah kesana jika ada kesempatan.
Sudah 7 tahun bekerja di dunia kecantikan, apa groundbreaking moment dalam perjalanan karier Anda?
Dulu waktu masih berusia 23 tahun, saya ditugaskan untuk memegang kendali PR untuk Wardah di Malaysia yang waktu itu masih baru buka. Itu merupakan sebuah tanggung jawab yang besar bagi saya yang tidak memiliki pengalaman apapun di bidang PR. Pengalaman ini cukup mengubah kehidupan saya.
Saya memiliki banyak kesempatan untuk bertemu dengan pejabat penting disana. Mereka tidak menyangka jika saya masih sangat muda tetapi sudah memiliki kesempatan untuk melakukan tugas yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
Meski masih muda, saya memiliki tekad agar tidak diremehkan. Dan sejak saat itu saya berpikiran jika bertemu orang saya harus bisa meyakinkan mereka bahwa saya memiliki kompeten dan mampu melakukan pekerjaan yang ditugaskan. Salah satunya lewat penampilan.
Seperti apa kegiatan Anda sehari-hari?
Setiap pagi saya biasanya menyiapkan sarapan untuk suami, anak-anak, dan untuk bekal sendiri. Kemudian berangkat ke kantor jam 7. Meeting dengan tim atau klien biasanya berlangsung siang hingga sore hari. Jika saya di kantor seharian, saya usahakan untuk selesai pukul 5 atau 6 sore. Tetapi jika ada event mungkin pulangnya lebih malam. Seringnya justru waktu weekend saya yang banyak terpakai karena ada event.
Sebagai perempuan karier dan juga seorang ibu, apa saja tantangan yang Anda hadapi dalam menjalani kedua peran tersebut. Tantangannya harus rela kehilangan waktu bersama keluarga. Karena menjadi PR tentu saja saya harus membuat dan menghadiri berbagai acara yang kadang berlangsung saat akhir pekan.
ADVERTISEMENT
Tetapi karena 60 persen karyawan perusahaan ini adalah perempuan, jadi perusahaan memahami jika kami memiliki dua peran penting dalam hidup. Oleh karena itu, mereka memperbolehkan kami untuk membawa anak saat bekerja, tetapi biasanya saat akhir pekan saja karena seringnya kami ada event di luar. Untuk di kantor, Wardah juga memberikan fasilitas jika ada yang membawa anak agar kami bisa tetap bekerja secara profesional. Saya juga bersyukur sangat didukung oleh suami dan keluarga. Jadi anak-anak bisa dititip di orang tua yang bisa membuat saya lebih tenang saat bekerja.
Seberapa besar dukungan suami terhadap karier Anda?
Saya kenal sama suami sudah sejak zaman kuliah. Jadi suami saya tahu konsekuensi dari pekerjaan saya seperti apa. Jadi sejauh ini suami saya mendukung dan tidak pernah komplain karena saya tahu kondisinya. Jika ada pekerjaan yang bisa didelegasikan ke tim, saya akan delegasikan, tapi kalau memang harus saya sendiri yang datang saya akan izin kepada suami dan pasti diizinkan.
ADVERTISEMENT
Bagi saya yang penting aturannya, ketika bekerja ya saya perempuan karier, tetapi di rumah ya sebagai istri dan ibu.
Bagaimana cara Anda menjaga tubuh agar tetap fit dan mood selalu baik?
Karena sering meeting di luar, makannya pasti tidak teratur dan tidak dijaga. Tetapi saya berusaha untuk menjauhi junk food dan membawa bekal dari rumah.
Untuk olahraga, minimal seminggu tiga kali pakai panduan dari aplikasi. Jadi bisa dilakukan di rumah dan sembari main bersama anak. Sebagai ibu dan perempuan karier, kita harus pintar memanfaatkan waktu untuk berolahraga dan melakukan aktivitas lainnya.
Apa yang Anda lakukan saat me time?
Bermain dengan anak di rumah itu sudah me time bagi saya dan itu sudah merupakan kebahagiaan tersendiri. Saya ingin sisa-sisa waktu dari bekerja itu memang buat keluarga.
ADVERTISEMENT
Simak cerita perempuan inspiratif lainnya di topik sheinspiresme .