3 Rumah di Malaysia Terbakar Akibat Ledakan Charger Smartphone Palsu

7 Desember 2019 9:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Charger smartphone. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Charger smartphone. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Charger tidak resmi alias KW bisa menjadi pilihan bagi pengguna smartphone yang kehilangan pengisi daya perangkat aslinya. Disamping harganya lebih murah dibanding originalnya, ia juga tersedia banyak di pasar.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, tak jarang charger-charger palsu ini justru malah menyebabkan kecelakaan fatal dan kerugian yang lebih banyak. Kejadian smartphone meledak karena diisi dayanya dengan menggunakan charger KW sudah sering kali terjadi di berbagai negara.
Kasus terbaru terjadi di Malaysia. Baru-baru ini, kebakaran besar terjadi di Negeri Jiran gara-gara smartphone meledak saat sedang diisi dayanya menggunakan charger palsu.
Ilustrasi Charger Handphone. Foto: Shutter Stock
Menurut laporan media Malaysia Sinchew, setelah smartphone meledak, api dengan cepat membesar sehingga melahap rumah warga. Bahkan, api sampai menjalar ke rumah penduduk lainnya.
Setidaknya ada tiga rumah yang turut terbakar karena kebakaran yang disebabkan ledakan smartphone itu. Alhasil, penduduk sekitar pun panik.
Berdasarkan keterangan pihak berwajib, seorang yang tinggal di rumah tersebut mendengar ledakan keras dari salah satu kamar. Kemudian, ia menemukan suara berasal dari alat pengisi daya smartphone yang meledak hebat.
Ilustrasi kebakaran. Foto: ANTARA FOTO/Amrizal
Kala itu, api sudah membakar beberapa barang. Warga tersebut mencoba memadamkan api dengan cara menyiramnya dengan air tetapi tidak berhasil. Petugas pemadam kebakaran pun lantas dipanggil ke lokasi.
ADVERTISEMENT
Ketika petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi, rumah itu sudah terbakar 85 persen. Sementara rumah-rumah milik tetangga terbakar sekitar 10 persen. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Kejadian smartphone meledak dan kebakaran karena menggunakan charger yang tidak original memang sudah terlalu sering terjadi. Namun, masih banyak saja orang yang lebih memilih membeli charger palsu dan murah dibandingkan mempertimbangkan keselamatan dirinya dan orang lain.