4 Strategi Jangka Panjang Gojek Setelah Ditinggal Nadiem Makarim

2 November 2019 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo baru Gojek di helm milik mitra pengemudi. Foto: Dok. Gojek
zoom-in-whitePerbesar
Logo baru Gojek di helm milik mitra pengemudi. Foto: Dok. Gojek
ADVERTISEMENT
Usai ditinggalkan sang CEO Nadiem Makarim yang kini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Gojek kembali menegaskan komitmen untuk terus tumbuh menjadi perusahaan teknologi yang memberikan dampak sosial bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkap oleh duo co-CEO Gojek, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, dalam perayaan ulang tahun ke-9 perusahaan pada Sabtu (2/11). Gojek memasang fokus dan strategi untuk menjalankan bisnis dalam jangka panjang yang diberi nama ‘Going the Distance’ atau ‘Melangkah Jauh ke Depan.
Ada empat fokus jangka panjang yang akan dijalankan Gojek untuk mencapai visi dan misi Gojek. Berikut di antaranya:
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang
Untuk mencapai hal tersebut, Gojek akan memperkuat pengembangan tiga pilar produk yang paling dibutuhkan dan diminati pelanggan, yaitu layanan pesan-antar makanan dan minuman, pembayaran, serta transportasi.
Gojek juga akan menghadirkan layanan lain yang diminati pelanggan melalui kerja sama pemanfaatan platform Gojek dengan perusahaan lain yang terbaik di bidangnya. Investasi dibutuhkan pada sarana dan inisiatif jangka panjang untuk memastikan pengalaman terbaik pelanggan dalam menggunakan aplikasi.
ADVERTISEMENT
2. Memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis menuju kesiapan melantai di bursa
Co-CEO Gojek Grup, Andre Soelistyo, mengungkapkan, saat ini perusahaan memang tengah mempersiapkan untuk IPO, namun ia tak memberi detail kapan penjualan saham perdana itu akan dilakukan. Semua ini akan menunggu momentum yang tepat, terutama faktor ekonomi makro.
Ia tidak menutup kemungkinan akan melakukan dual listing. “Satu listing sudah pasti harus di sini (Indonesia). Karena ini produk Indonesia. Peluang sebagai perusahaan teknologi besar pertama yang tercatat di bursa,” kata Andre, dalam jumpa pers ulang tahun ke-9 Gojek pada Sabtu (2/11).
Co-CEO Gojek, Andre Soelistyo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
3. Menjadi perusahaan global melalui ekspansi internasional
Hingga saat ini, layanan transportasi online Gojek sudah berhasil mengaspal Singapura, Vietnam dan Thailand. Di 2020, perusahaan akan melanjutkan ekspansi ke Malaysia dan Filipina.
ADVERTISEMENT
Sebagai awal, Gojek akan menggelar layanan transportasi di negara-negara target ekspansi, lalu dilanjutkan dengan layanan lain seperti GoFood dan pembayaran digital.
4. Menjadi tempat kerja berkelas dunia
Misi ini merupakan puncak dari fokus perusahaan yang terus berupaya untuk mengekspansi layanan ke berbagai negara. Dengan memposisikan perusahaan sebagai tempat kerja kelas dunia, Gojek akan mampu menjaring talenta terbaik nasional dan internasional.
Dalam enam bulan terakhir Gojek telah berhasil merekrut berbagai pemimpin industri teknologi kelas dunia antara lain dari Silicon Valley, serta perusahaan global terkemuka seperti Netflix, NASA, dan lainnya.
Saat ini, sebanyak 35 persen dari jumlah total karyawan Gojek adalah talenta dari luar Indonesia. Gojek cukup bangga dengan ini karena para talenta dari luar dan dalam negeri ini saling transfer pengetahuan.
ADVERTISEMENT
“Apapun yang kita bangun di sini ujung-ujungnya ya manusianya. Kita bangga ada orang di seluruh dunia yang mau kerja di Gojek dan itu bikin saya bangga. Karena kita perusahan Indonesia tapi bisa menarik orang di seluruh dunia untuk bekerja di sini,” kata Kevin Aluwi, co-CEO sekaligus co-founder Gojek.
Peluncuran Gocar Instan oleh CEO/Co-Founder Gojek Kevin Aluwi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Selasa (10/9). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Sejak berdiri pada 2010, Gojek telah bertumbuh pesat dengan berbagai dampak sosial ekonomi. Dalam kurun waktu 9 tahun, Gojek berhasil menciptakan lebih dari 2 juta peluang penghasilan, menghubungkan lebih dari 500 ribu pengusaha makanan, sebagian besar UMKM ke pasar yang lebih besar.
Di negara lain, Gojek telah memiliki basis pengguna yang cukup banyak. Di Singapura, ada sekitar 1 juta pelanggan dari total 5 juta penduduk. Di Thailand, ada sekitar 2 juta penduduk. Sementara di Vietnam, ada 4 juta pengguna aktif Gojek yang mayoritas pengguna layanan ojek online. Ia berharap angka tersebut akan semakin meningkat ke depannya seiring dengan ekspansi yang akan terus berlanjut ke berbagai negara.
ADVERTISEMENT