Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Belakangan ini media sosial seperti Facebook , Instagram hingga WhatsApp sering mengalami gangguan. Sepanjang tahun 2019 saja sudah banyak kasus tumbangnya layanan ketiga platform tersebut yang membuat kesal para penggunanya.
ADVERTISEMENT
Terburuk terjadi pada Maret 2019 lalu, ketika layanan Facebook, Instagram, dan WhatsApp tumbang lebih dari 24 jam. Penyebab tumbangnya aplikasi milik Facebook tersebut pun masih menjadi misteri.
Perusahaan belum mengungkap pasti apa penyebab dari masalah yang mereka alami. Mereka menegaskan masalah tersebut bukanlah disebabkan oleh serangan DDoS (distributed denial-of-service) dari hacker.
Tumbangnya layanan ketiga platform tersebut akan memiliki konsekuensi serius. Tidak ada pernyataan resmi dari petinggi Facebook terkait hal ini. Namun, ada bocoran rekaman suara berisi percakapan Mark Zuckerberg dengan karyawannya membahas soal masalah layanan Facebook yang sering tumbang.
Dalam rekaman tersebut, Zuckerberg tidak menjelaskan secara rinci mengenai penyebabnya, namun hanya memberikan pernyataan yang normatif. Ia hanya memberikan alasan masalah teknis yang menjadi faktor penyebabnya.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki lebih banyak downtime tahun ini, daripada beberapa tahun terakhir yang digabungkan. Dan ini merupakan masalah, dan terutama saat kami bergerak ke arah lebih banyak layanan di area platform perpesanan, di mana orang-orang telah menganggapnya sangat penting sehingga dapat diandalkan," kata Zuckerberg, seperti dikutip The Verge.
CEO Facebook ini pun mengakui masalah tumbangnya layanan Facebook dan platform lainnya sangat merugikan perusahaan. Bahkan, masalah ini akan berdampak pada krisis kepercayaan.
"Bahkan dari sudut pandang kompetisi saja, apa yang kita lihat adalah ketika kita terjadi downtime di WhatsApp atau Instagram Direct, ada orang-orang yang tidak kembali lagi. Mereka dapat beralih menggunakan ke iMessage atau Telegram atau apa pun layanannya dan sejenisnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam rekaman itu juga ada suara VP Production Engineering Facebook, Santosh Janardhan, yang sedikit menambahkan penjelasan soal apa yang terjadi dengan sistem Facebook hingga layanannya sering tumbang. Ia berkata, Facebook akhir-akhir ini sedang menjalankan tes terhadap sistemnya untuk pengembangan.
"Salah satu risiko yang kami jalankan ketika kami menjalankan tes ini adalah bahwa kami berisiko mendorong sistem kami sedikit lebih jauh, sehingga gagal dengan cara yang tidak kami antisipasi atau rencanakan. Sekarang inilah yang terjadi minggu lalu. Kami menjalankan uji beban pada ... salah satu pusat data terbesar kami," ungkapnya.
Menurut Janardhan, Facebook memiliki komitmen untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dan terus mengembangkan sistemnya sehingga berjalan normal. Ke depannya, Facebook punya ambisi untuk mengintegrasikan layanan WhatsApp, Instagram, dan Facebook Messenger. Perusahaan berharap ketiganya bakal bisa mengirimkan pesan satu sama lain.
Namun, rencana Facebook untuk menggabungkan infrastruktur back-end di balik semua ketiga layanannya, seperti Messenger, WhatsApp, dan Instagram, belum akan terwujud dalam waktu dekat. Kemungkinan sistem baru akan berjalan pada tahun 2020.
ADVERTISEMENT
"Kami menganggap ini sangat, sangat serius. Sekarang jika Anda berpikir tentang bagaimana kami menjalankan situs, salah satu hal yang sering kami lakukan adalah kami melakukan banyak pengujian.... Hal-hal seperti ini membantu kami memahami batasan sistem dan membantu kami menjadikan layanan ini lebih tangguh," terangnya.