Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ashraf Sinclair Urus Program Investasi Startup '500 Durians' Indonesia
4 Mei 2017 21:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Membuat sebuah pekrusahaan rintisan (startup), tentunya banyak rintangan yang dihadapi dan salah satu permasalahan yang paling umum adalah tentang pendanaan. Banyak orang yang ingin membangun sebuah perusahaan namun mengurungkan niat lantaran tak memiliki dana.
ADVERTISEMENT
Masalah macam itu sejatinya bisa diatasi dengan banyaknya program pendanaan bisnis rintisan yang diberikan oleh perusahaan pemodal. Salah satunya adalah perusahaan pemodal 500 Startups yang secara khusus menyiapkan dana segar untuk disuntik ke startup potensial di kawasan Asia Tenggara. Program ini secara khusus diberi nama 500 Durians.
Pemilihan kata 'Durians' sendiri diambil karena buah Durian merepresentasikan kawasan Asia Tenggara. Negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, tentunya familiar dengan buah tersebut walaupun masih banyak saja orang yang membenci buah tersebut.
Setelah mengadakan program pendanaan 500 Durians I yang bernilai 50 juta dolar AS beberapa waktu lalu, sekarang ini giliran program 500 Durians II (tahap kedua) yang sedang berjalan dengan total pendanaan yang disiapkan mencapai 50 juta dolar AS atau sekitar Rp 650 miliar. Fokus pendanaan bakal diberi ke 200 startup dengan nilai pendanaan mulai dari 50 ribu sampai 150 ribu dolar AS.
ADVERTISEMENT
Dan untuk mensukseskan program ini, KhaiLee Ng, selaku Managing Partner 500 Startups, merekrut aktor sekaligus pebisnis Indonesia, yaitu Ashraf Sinclair, untuk bergabung dalam tim 500 Durians.
"Ya, orang-orang enggak tau saya, enggak tau apa itu '500 Startups', tapi orang-orang tau Ashraf. Maka dari itu saya ajak Ashraf, selain karena dia memiliki background bisnis yang bagus, dia juga dikenal banyak orang, sehingga akan lebih mudah lagi untuk mempromosikannya nanti," ungkap KhaiLee Ng.
Ashraf sendiri dinilai memiliki latar belakang dan pengalaman bisnis. Dia mengaku pernah bekerja menjadi pelayan, berjualan roti, hingga kaus. Dia sekarang sangat memperhatikan bisnis kreatif yang memanfaatkan teknologi dan Internet.
ADVERTISEMENT
"Dalam karier dan pengalaman saya dalam mempromosikan sebuah merek, saya melihat peluang di mana-mana. Saya ingin kreativitas pengusaha Indonesia diterjemahkan, agar bisa berdampak bagi masyarakat. 500 Startups ini memberi saya wadah untuk melakukan hal ini lebih cepat dalam skala yang lebih besar. Kami ingin mengambil peran dalam ekosistem dan berkontribusi untuk membantu para startup pemula Indonesia untuk bisa tumbuh dan menciptakan generasi kreatif Indonesia berikutnya," sambungnya.
Sebelumnya, 500 Startups telah menggelontorkan dana yang mereka miliki ke sekitar 32 startup di Indonesia, dintaranya adalah BukaLapak, Kudo, Brodo, Hijup, Kredivo, dan lain-lain.
Meskipun telah membantu sekitar 30 perusahaan digital, namun mereka merasa jumlah tersebut masih kurang. Target mereka dalam programnya kali ini adalah membantu sekitar 100 startup.
ADVERTISEMENT
"Kita sebenarnya terlalu telat masuk ke Indonesia. Sekarang ada 32 company yang gabung sama kita, harusnya ada 100 paling tidak," ucap Ashraf.
Bagaimana cara agar perusahaan startup memperoleh pendanaan dari 500 Startups?
"Nanti bisa kirim email dulu, nanti dari situ ada beberapa persyaratan, dan bisa lebih membantu. Baiknya mereka sudah punya ide dulu, ada produknya atau team, jadi bukan cuma ide. Dari ide, lalu dibuktikan, terus eksekusi," jelas suami Bunga Citra Lestari tersebut.
Namun, untuk mereka yang baru memiliki ide saja, 500 Startups juga tidak menutup kemungkinan untuk membantu. Pemodal biasanya juga akan melihat rencana bisnis dan tim yang akan mengeksekusi rencana, mendorong pertumbuhan perusahaan, dan meningkatkan nilai perusahaan.
ADVERTISEMENT
Para pemodal, baik itu venture capital ataupun pemodal perorangan, biasanya akan meminta sebagian kecil saham dalam perusahaan itu sebagai timbal balik dari dana yang telah merek berikan. Pemilik perusahaan tentu saja harus memanfaatkan uang itu sebaik mungkin, agar tepat guna dalam meningkatkan pertumbuhan, mengembangkan produk, atau untuk meraih pendapatan jika memang startup tersebut sudah sanggup mencapai tahap tersebut.
Jika perusahaan itu tumbuh, secara otomatis nilai dana yang sebelumnya diberikan pemodal, juga tumbuh mengikuti valuasi perusahaan.
500 Startups juga menjelaskan, jika ada portofolio investasinya yang sedang mengalami kesulitan atau bahkan berada di jurang kebangkrutan, para mentor 500 Startups akan turun tangan untuk mendampingi dan membantu mencari jalan keluar. Semoga saja janji ini benar-benar dilakukan Ashraf dan para mitra di 500 Startups.
ADVERTISEMENT