Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Upaya pemerintah Indonesia untuk mengatasi ponsel black market dengan aturan IMEI disambut baik oleh distributor smartphone di Indonesia. Salah satu pihak distributor ponsel yang mendukung langkah ini adalah Erajaya.
ADVERTISEMENT
Direktur Marketing Komunikasi PT Erajaya Swasembada Tbk, Djatmiko Wardoyo, menyebut aturan IMEI bakal meningkatkan penjualan iPhone 11 legal. Itu karena penggemar produk Apple, atau biasa disebut Apple Fanboy, lebih memilih menunggu dan membeli iPhone 11 setelah perangkat resmi diluncurkan di Indonesia.
"Ini (regulasi IMEI) secara langsung pasti berdampak. Orang enggak akan ambil risiko untuk membeli handphone, entah di Indonesia yang sifatnya BM, atau beli bawa langsung dari luar negeri," ungkap Djatmiko saat ditemui pada peluncuran iPhone 11 di Jakarta, Jumat (6/12).
"Kenapa? Risiko dia, ketika beli dan ternyata di sini enggak ada sinyal, hanya mengandalkan WiFi, agak aneh juga ya. Sehingga, pasti berdampak signifikan terhadap pengurangan jumlah black market di Indonesia," sambungnya
Pernyataan yang diungkapkan oleh Djatmiko memang bukan isapan jempol belaka. Penyanyi Andien Aisyah, misalnya, mengaku bahwa dia rela
ADVERTISEMENT
menunggu iPhone 11 Pro Max resmi dijual di Indonesia, karena takut perangkat yang dibeli di luar negeri menjadi tidak bisa digunakan di Indonesia.
"Ada desas-desus, ada kejadian di beberapa teman, katanya kalau belinya di luar negeri itu ada kayak nomor apanya (IMEI) dicatat dan tiba-tiba dinonaktifkan," kata Andien, saat ditemui pada kesempatan yang sama. "Jadi kalau buatku lebih aman belinya di Indonesia."
Djatmiko menambahkan, pihaknya menyambut positif kehadiran regulasi IMEI. Baginya, aturan ini dapat menjamin keberlangsungan bisnis distributor resmi.
"Kita sangat optimistik. Kita sangat menyambut baik inisiatif ini," kata Djatmiko. "Aturan IMEI turut memberikan kepastian bisnis bagi pemain resmi seperti kami."
Pemerintah sendiri mengklaim bahwa peredaran ponsel black market merugikan negara sebesar Rp 2 triliun. Menurut Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia, ada 20 persen ponsel ilegal dari keseluruhan penjualan ponsel di Tanah Air.
ADVERTISEMENT