Bagaimana Cara Google Maps Mendeteksi Kemacetan Jalan Raya?

27 Juli 2018 7:36 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Memakai Google Maps di ponsel. (Foto: Ingo Joseph via Pexels (CC0 Public Domain))
zoom-in-whitePerbesar
Memakai Google Maps di ponsel. (Foto: Ingo Joseph via Pexels (CC0 Public Domain))
ADVERTISEMENT
Sebagai aplikasi peta digital, Google Maps telah berkembang pesat. Tak hanya jadi pemandu rute, peta digital kini mampu mendeteksi kondisi lalu lintas. Yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana cara mereka mengetahui adanya kemacetan di jalan?
ADVERTISEMENT
Di dalam aplikasinya, setiap rute pasti akan ditandai dengan warna biru, kuning dan merah. Ketiganya merupakan penanda mana jalan yang sedang lancar, padat, dan macet total.
Google Maps mampu memprediksi kondisi lalu lintas tersebut berkat kumpulan data yang dikoleksi dari fitur Global Positioning System (GPS) di setiap smartphone pengguna, iPhone maupun Android.
Ketika pengguna smartphone Android dan iOS mengaktifkan fitur lokasi, mereka mengirimkan data perjalanannya ke Google secara real-time. Dengan data tersebut Google bisa mengkalkulasi kepadatan jalan tersebut dan memperkirakan kemungkinan rata-rata kecepatan kendaraan yang melewati rute atau jalan tersebut.
Oleh karena itu, semakin banyak pengguna smartphone yang menyalakan GPS, semakin akurat pula prediksi kemacetan Google Maps. Meski itu juga menandakan bahwa data lokasi pengguna akan selalu terdeteksi oleh Google selagi mereka terus menyalakan GPS di smartphone-nya.
Tampilan baru Google Maps. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan baru Google Maps. (Foto: Jofie Yordan/kumparan)
Jangan khawatir jika pengguna merasa tidak nyaman karena keberadaannya selalu diintai Google. Pengguna bisa mematikan fitur lokasi dan memakai Google Maps versi offline. Namun jika langkah ini dilakukan, maka prediksi kemacetan pada aplikasi akan berkurang tingkat akurasinya.
ADVERTISEMENT
Selain data penggunanya sendiri, Google juga mendapatkan data lalu lintas dari Waze, aplikasi peta digital yang diakuisisi Google pada tahun 2013 lalu.
Google Maps juga memonitor kemacetan lewat laporan kemacetan dari instasi terkait, termasuk penggunanya sendiri. Data-data kemacetan di setiap wilayah itu akan disimpan dan dipelajari oleh Google, sehingga aplikasi Maps dapat memperkirakan kondisi lalu lintas jalanan di waktu tertentu.
Kemacetan menuju Jakarta Fair (Foto: Sigid Kurniawan/ Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kemacetan menuju Jakarta Fair (Foto: Sigid Kurniawan/ Antara)