Begini Cara Kenali Ada Virus Berbahaya di HP

10 Juni 2020 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi smartphone terinfeksi serangan malware. Foto: geralt via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi smartphone terinfeksi serangan malware. Foto: geralt via Pixabay
ADVERTISEMENT
Sama seperti komputer, smartphone yang kamu gunakan juga bisa diserang oleh malware. Keberadaan program jahat itu bisa menimbulkan masalah, mulai dari kerusakan sistem perangkat hingga tercurinya data pribadi korban yang bisa disalahgunakan oleh pelaku untuk aksi pencurian akun bank.
ADVERTISEMENT
Malware sendiri merujuk kepada sejumlah varian peranti lunak berbahaya seperti virus, ransomware, dan spyware. Malware biasanya terdiri dari kode yang dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada sistem atau mendapatkan akses secara diam-diam ke dalam perangkat.
Oleh karena itu, penting bagi seseorang untuk memahami tanda-tanda keberadaan malware di HP yang digunakan. Sayangnya, orang awam mungkin akan kesulitan menyadari tanda HP mereka telah terinfeksi malware.
“Tanda spesifik malware terkadang sulit diidentifikasi,” kata pakar dari firma keamanan siber Vaksincom, Alfons Tanujaya, kepada kumparan. “Jika menemukan malware di perangkat memang jika berhasil diidentifikasi aplikasi yang ditumpangi dan aplikasi malware-nya itu bisa menghentikan infeksi dan aktivitas malware. Tetapi hal ini membutuhkan pengetahuan teknis yang cukup tinggi.”
Ilustrasi Hacker. Foto: Shutterstock
Berdasarkan catatan HackRead, portal berita khusus keamanan siber, beberapa tanda keberadaan malware di handphone memang tak memiliki perbedaan khusus seperti masalah umum lainnya. Mereka mencatat, malware bisa menyebabkan HP jadi boros baterai, performa menurun, hingga perangkat jadi cepat panas.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ada beberapa tanda yang bisa diperhatikan jelas oleh pengguna untuk mengidentifikasi apakah smartphone-nya telah terserang malware atau tidak. Beberapa indikator tersebut adalah seringnya gangguan iklan atau pop-up ads secara tiba-tiba, hingga muncul aplikasi yang tidak dikenal di layar menu HP.
Tanda-tanda malware juga bisa diketahui dari penggunaan data internet smartphone yang mendadak melonjak tanpa alasan yang jelas. Dalam kasus spyware (aplikasi pengintai), misalnya, hal tersebut disebabkan oleh pengiriman data pribadi korban ke server pelaku.
Senada dengan penjelasan HackRead, Alfons mengatakan bahwa malware memang bakal menyebabkan gangguan pada HP korban dan membuat perangkat jadi boros data internet. “Tetapi malware yang canggih bisa diam saja di perangkat tanpa mengakibatkan penurunan performa yang berarti,” catat Alfons.
Ilustrasi hacker Foto: Pixabay
Alfons sendiri menyarankan agar kita sebisa mungkin menghindari infeksi malware, ketimbang mengidentifikasinya. Dia mengimbau agar orang-orang tidak download aplikasi atau file sembarangan dari sumber yang tidak jelas.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana dengan pengguna yang sudah terlanjur terinfeksi malware yang ditanam oleh hacker? Alfons menyarankan agar orang tersebut melakukan factory reset, yang sayangnya bakal menghapus semua data di HP korban.
“Kalau paranoid sekali terinfeksi malware, sebaiknya perangkatnya di-factory reset karena khawatir ada aplikasi atau rootkit yang disembunyikan malware yang kemungkinan akan aktif di kemudian hari,” pungkas Alfons.