Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Gandeng ITB, Bukalapak Resmikan Pusat Riset AI di Bandung
3 Februari 2019 13:02 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ia berkata, Bukalapak merupakan startup unicorn pertama di Indonesia yang mendirikan innovation center untuk riset dan pengembangan oleh mahasiswa. "Tantangan bagi kami saat ini adalah bagaimana mencari talenta teknologi dan bidang AI yang dapat berkontribusi untuk Indonesia," katanya.
Dalam mewujudkannya, Bukalapak bermitra dengan ITB membangun laboratorium riset AI pertama di Indonesia yang bisa memberdayakan talenta lokal untuk mengembangkan kapasitasnya di Tanah Air. Zaky menjelaskan AI merupakan teknologi yang erat dengan revolusi industri 4.0 sehingga Bukalapak dan ITB menaruh perhatian tinggi pada kemajuan tersebut.
"AI ini memiliki peran yang cukup signifikan untik perkembangan industri dan kegiatan operasional perusahaan di masa mendatang," jelasnya. "Teknologi AI saat ini telah berkontribusi banyak dalam bisnis e-commerce seperti Bukalapak. Penggunaan teknologi AI di Bukalapak sangat membantu dalam meningkatkan performa bisnis."
ADVERTISEMENT
Dengan adanya pusat riset ini, Zaky berharap talenta yang memiliki minta di bidang AI semakin banyak di Indonesia. Pihaknya sendiri menyiapkan tempat dan fasilitasnya, bahkan menghibahkan server, data, sehingga para mahasiswa dan civitas akademika bisa melakukan riset langsung.
"Dari Bukalapak akan membimbing. Mudah-mudahan bermanfaat. Dan ini baru kita lakukan di ITB saja," katanya.
Untuk big data, Zaky mengungkap Bukalapak menyumbangkan 1 persen data yang sudah diacak. Data tersebut berupa sampel, bukan customer yang utuh namun secara struktur model menggambarkan bisnis aslinya.
Riset yang bisa dilakukan oleh para mahasiswa sendiri bisa apa saja dan tidak harus berhubungan dengan Bukalapak. Zaky tidak melarang jika mahasiswa membuat riset yang tidak berhubungan dengan Bukalapak.
"Kalau kita tertarik mungkin bisa dibiayai risetnya oleh Bukalapak. Tapi yang jelas kami menyumbangkan data, silakan dimanfaatkan," katanya.
Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, mengaku sangat menyambut baik ajakan kerja sama dari Bukalapak membuka laboratorium riset untuk mengembangkan potensi talenta terbaik agar bisa bantu membangun Indonesia.
"Hal ini sejalan dengan tujuan ITB untuk menjadi entrepreneurial university. Harapan dari kerja sama ini, semoga dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan bangsa di bidang teknologi dan inovasi kewirausahaan serta dapat memberdayakan talenta teknologi terbaik dalam negeri," ungkapnya.
Layanan Baru Bukalapak: Pinjam Sepeda BukaBike
Selain laboratorium riset, Bukalapak juga memperkenalkan BukaBike, layanan peminjaman sepeda yang bisa diakses dari aplikasi Bukalapak. BukaBike sendiri merupakan generasi baru bike-sharing tanpa menggunakan sistem docking, melainkan QR code di aplikasi Bukalapak yang dilengkapi smart lock dan solar panel technology untuk pengisian daya.
Pusat riset AI dan BukaBike ini diresmikan oleh Menteri Riset, Teknoligi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir, yang turut hadir dalam acara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini yang luar biasa. Kalau ini bisa kita dorong akan menjadi lebih baik sehingga di ITB dibentuk yang namanya Bukalapak-ITB AI and Cloud Computing Innovation Center. Ini bentuk mengkolaborasikan riset. Harapannya ke depan bisa menghasilkan suatu inovasi," kata Nasir.