Huawei Kembali Dapat Perpanjangan Penangguhan Larangan Dagang AS

20 November 2019 8:01 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Foto: Tyrone Siu/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan teknologi Huawei. Foto: Foto: Tyrone Siu/Reuters
ADVERTISEMENT
Kisah perseteruan Huawei dengan pemerintah Amerika Serikat ternyata belum berakhir. Pemerintah AS belum sepenuhnya mengeluarkan sanksi larangan dagang kepada Huawei. Mereka kembali memberikan waktu penangguhan tambahan 90 hari kepada perusahaan asal China tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, Huawei telah mendapatkan waktu penangguhan sanksi sebanyak dua kali oleh pemerintah AS, sejak 19 Mei 2019, ketika sanksi larangan dagang pertama dikeluarkan. Seharusnya, sanksi kepada Huawei akan efektif berlaku pada 19 Agustus 2019, tapi AS melunak dan memberikan perpanjangan waktu selama 90 hari lagi.
Kemudian, seharusnya waktu penangguhan akan jatuh tempo pada 19 November 2019, namun secara mengejutkan, AS kembali memberikan perpanjangan 90 hari.
Toko Huawei di Beijing, China. Foto: Thomas Peter/Reuters
Menurut laporan ZDnet, Huawei masih diberikan waktu bernegosiasi dan tetap terus diminta melayani para pelanggannya yang ada di beberapa daerah di AS. Kemudian, pemerintah AS juga akan terus memantau segala aktivitas yang akan dilakukan oleh Huawei.
"Perpanjangan Lisensi Umum Sementara akan memungkinkan operator untuk terus melayani pelanggan di beberapa daerah di Amerika Serikat," kata Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, dalam sebuah pernyataan resminya.
ADVERTISEMENT
"Departemen akan terus memantau ekspor teknologi sensitif untuk memastikan bahwa inovasi kami tidak dimanfaatkan oleh mereka yang akan mengancam keamanan nasional kami," sambungnya.
Sejumlah pengunjung melintasi toko Huawei. Foto: REUTERS/Thomas Peter
Sementara itu, menurut Huawei, larangan dagangan AS bernuansa politis dan tidak ada hubungannya dengan keamanan nasional.
"Tindakan ini melanggar prinsip-prinsip dasar persaingan pasar bebas. Itu bukan kepentingan siapa pun, termasuk perusahaan AS," kata Huawei, pada Agustus lalu.
"Upaya untuk menekan bisnis Huawei tidak akan membantu Amerika Serikat mencapai kepemimpinan teknologi. Kami menyerukan kepada pemerintah AS untuk mengakhiri perlakuan tidak adil ini dan mengeluarkan Huawei dari daftar hitam."
Meski dibayang-bayangi sanksi AS, ternyata Huawei mengalami pertumbuhan pendapatan. Dalam hasil keuangannya yang dirilis pada bulan lalu, Huawei mengumumkan peningkatan pendapatan 24 persen menjadi 611 miliar Yuan, dan telah mengirimkan 185 juta smartphone selama tiga kuartal untuk tahun 2019 dengan peningkatan 26 persen dari tahun ke tahun.
ADVERTISEMENT
Hubungan Huawei dengan pemerintah AS pernah sampai pada tahap membaik. Ketegangan AS dan China sempat mereda saat kedua pemimpin negara itu, Donald Trump dan Xi Jinping, bertemu di KTT G20 di Jepang. Namun, tampaknya pertemuan itu tidak mengakhiri persoalan Huawei begitu saja.