Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Sambil menyelam, minum air. Itu mungkin menjadi peribahasa yang paling tepat untuk menggambarkan proses pengembangan teknologi 5G oleh Indosat Ooredoo yang kemunculannya diprediksi masih lama di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indosat berpendapat bahwa mereka tidak perlu memaksakan kehadiran teknologi 5G di Indonesia jika ekosistemnya belum siap. Lagipula, berbagai langkah pengembangan dan inisiatif yang dilakukan dengan perusahaan, sejalan dengan upaya untuk menghadirkan teknologi 5G di Indonesia.
Chief Technology Officer Indosat Ooredoo, Dejan Kastelic, mengatakan bahwa saat ini perusahaan memang masih fokus pada distribusi jaringan 4G LTE di seluruh wilayah Indonesia. Ia tidak terlalu memusingkan soal kapan dan bagaimana implementasi 5G karena menurutnya, yang ia kerjakan saat ini juga salah satu upaya menuju teknologi generasi kelima.
“Teknologi yang kami punya sekarang sebenarnya sudah bisa menjadi pendukung 5G. Jadi sebenarnya yang kita bikin saat ini adalah unsur-unsur yang mendukung 5G. Ketika kita berbicara soal jumlah BTS, itu artinya kita membahas soal kecukupan jaringan atau fiber optik. Ini semua juga arahnya ke 5G. Semua alat-alat yang kita kembangkan saat ini, bisa digunakan untuk 5G,” kata Dejan, dalam acara Media Briefing di Keraton Mangkunegaran, Surakarta, Rabu (9/12).
“Begitu kita punya frekuensi, akan sangat mudah untuk kita beralih ke 5G,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Dejan, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz Al-Neama, juga mengatakan bahwa masih ada beberapa masalah yang perlu diselesaikan hingga penyedia layanan mampu menerapkan 5G di Indonesia. Beberapa masalah itu di antaranya adalah soal frekuensi jaringan dan kesiapan ekosistem bisnis.
“Kami tahu masa depan ialah 5G. tidak ada keraguan lagi,” ujar Ahmad. “Hingga saat ini kita belum memiliki ekosistem yang bagus untuk 5G. masih ada dua atau tiga masalah yang kami hadapi, seperti frekuensinya yang belum ada dan belum ada bisnis yang jelas.”
Meskipun begitu, ia sangat percaya diri bahwa Indosat sudah sangat siap menyambut kehadiran dan penerapan 5G di Indonesia, jika seluruh ekosistem dan regulasinya sudah jelas.
“Kami sudah punya semua pengetahuan soal 5G, jadi kami sudah punya bayangan soal bagaimana menerapkan 5G. Sekarang, balik lagi ke masalah yang ada di Indonesia,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Indosat masih akan terus mengembangkan dan memperluas jaringan 4G LTE di Indonesia untuk sekarang.
Sementara kesiapan teknologi 5G sendiri, Indosat sudah pernah melakukan uji coba teknologi internet mobile 5G dengan mendemonstrasikannya dalam 3D augmented reality collaboration pada November 2018 silam.
3D Augmented Reality Collaboration melalui 5G memberikan pengalaman interaktif dan kolaboratif dalam berkomunikasi ke level yang lebih tinggi. Aplikasi kolaborasi 3D-AR ini antara lain dapat digunakan di bidang edukasi dan customer support, untuk menghasilkan komunikasi visual yang lebih berkualitas dan efisien.