Proyek Bangun 18.000 BTS Indosat Selesai 15 Desember

12 Desember 2019 7:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Indosat. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Indosat. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan tahun 2019, operator telekomunikasi Indosat Ooredoo mengumumkan rencana untuk menambah 18.000 unit Base Transceiver Station (BTS) yang akan beroperasi di jaringan 4G. Perusahaan menyatakan proyek yang dibangun di berbagai daerah di Indonesia itu akan segera selesai.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur sekaligus CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, mengatakan bahwa proyek itu akan selesai lebih cepat dari waktu yang telah direncanakan.
“Iya, kami sedang mengerjakan itu. Bahkan saya rasa kami berhasil menyelesaikannya lebih cepat dari yang kami rencanakan,” kata Ahmad, dalam acara Media Briefing di Keraton Mangkunegaran, Surakarta, Rabu (9/12).
President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz AA Al-Neama. Foto: Dok. Indosat
Lebih lanjut, Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo, Vikram Sinha, mengatakan bahwa perusahaan diperkirakan akan menyelesaikan proyek BTS itu pada 15 Desember 2019. Nantinya, 18.000 BTS itu akan tersebar di 4.200 menara di seluruh Indonesia.
“Awal tahun ini kami mengumumkan soal 4.200 titik BTS baru. Itu adalah campuran dari wilayah yang akan kami cakup dan juga kapasitas. Seperti yang sudah dibilang, kita lebih cepat dari yang telah direncanakan dan insyaallah, seperti yang Pak Ahmad katakan, kita akan merampungkannya pada 15 Desember,” ujar Vikram.
ADVERTISEMENT
Untuk menjalankan proyek 18.000 BTS ini, Indosat butuh dana belanja modal sekitar Rp 10 triliun (706,75 juta dolar AS).
Perluasan dan peningkatan kualitas jaringan menjadi salah satu fokus terbesar Indosat untuk memastikan penggunanya memiliki pelayanan telekomunikasi terbaik. Di sisi lain, Indosat juga harus mempertimbangkan soal efisiensi pemanfaatan BTS.
Indosat Ooredoo. Foto: Aditya Panji/kumparan
Oleh karena itu, nantinya BTS bisa jadi akan terhubung dengan jaringan fiber optik. Sehingga tidak menutup kemungkinan akan ada kolaborasi dengan pihak lain untuk mencapai efisiensi dan tidak fokus pada persaingan.
“Bagaimana agar bisa efisien? Kita bisa melakukannya sendiri atau kita juga bisa menyewa. Kami juga ada yang namanya konstruksi gabungan dengan operator lain karena kami sadar biaya serat optik itu sangat tinggi. Jadi kami mencoba memanfaatkan juga dengan kebutuhan yang sama. Kami tidak ingin bersaing sekarang,” kata Dejan Kastelic, Chief Technology & Information Officer Indosat Ooredoo.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada Februari 2012, Indosat telah menjual sebanyak 2.500 BTS kepada perusahaan lokal, Tower Bersama Infrastructure dan anak perusahaannya Solusi Menara Indonesia.
Nilai penjualan tower ini diketahui mencapai Rp 4,76 triliun. Indosat saat ini menyewa kembali 2.500 tower untuk periode 10 tahun dengan harga sewa bulanan mencapai 1.300 dolar AS per slot tower.