iPhone dan Instagram Jadi Target Favorit Hacker

19 Desember 2019 20:03 WIB
comment
16
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hacker. Foto: Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hacker. Foto: Thinkstock
ADVERTISEMENT
Saat ini sangat sulit untuk memastikan smartphone dan aplikasi apa yang paling aman dan tidak memiliki celah keamanan. Tetapi, dari sekian banyak smartphone dan aplikasi, ada riset yang mengatakan iPhone dan Instagram menjadi target favorit para hacker.
ADVERTISEMENT
Sebuah riset yang dilakukan oleh situs Case24, menemukan bahwa pengguna iPhone 192 kali lebih berisiko menjadi sasaran hacker daripada smartphone dari Huawei, yang menggunakan OS Android. Selain itu, hampir 50 ribu orang Amerika Serikat (AS) mencari informasi tentang cara meretas iPhone setiap bulannya.
Penelitian tersebut juga mengklaim bahwa smartphone Sony, Nokia, LG atau Huawei, sejauh ini merupakan ponsel yang paling aman untuk dimiliki. Ponsel Samsung juga cenderung tidak ditargetkan oleh peretas seperti halnya iPhone.
iPhone 11 Foto: Jason Lee/Reuters
Case24 mengumpulkan sampel penelitian di AS dan membuat daftar brand smartphone yang paling sering diretas oleh hacker di Negeri Paman Sam. Karena Apple dan Samsung adalah merek paling populer di AS, tidak mengejutkan jika kedua pengguna brand tersebut menjadi sasaran favorit hacker.
ADVERTISEMENT
Walaupun, ponsel LG, Sony, Nokia dan Huawei tidak populer di kalangan orang AS, mereka dapat dianggap lebih aman karena kurang ditargetkan oleh peretas. Alasannya bukan karena sistem keamanan yang lebih baik.
Ilustrasi aplikasi Instagram. Foto: freestocks via Pixabay
Penelitian juga menemukan akun Instagram 24 kali lebih berisiko diretas daripada Netflix. Laporan ini menemukan lebih dari 60 ribu orang AS mencari cara untuk meretas akun Instagram setiap bulannya.
Hal yang sama berlaku untuk akun WhatsApp dan Snapchat, yang tampaknya sama populernya untuk menjadi sasaran hacker. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data dengan menganalisis volume pencarian Google setiap bulan untuk melihat berapa banyak orang Amerika mencari informasi tentang cara meretas berbagai aplikasi atau merek ponsel.