Jadi Vendor Smartphone Terlaris Kedua di Indonesia, Ini Strategi Vivo

18 November 2019 14:47 WIB
comment
13
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vivo V15 Pro. Foto: Dok. Vivo
zoom-in-whitePerbesar
Vivo V15 Pro. Foto: Dok. Vivo
ADVERTISEMENT
Vivo mencatatkan pertumbuhan pangsa pasar yang impresif pada kuartal tiga tahun 2019 di Indonesia, menurut lembaga riset IDC. Vendor smartphone asal China tersebut berhasil naik ke posisi kedua dalam peringkat pangsa pasar smartphone tertinggi di Indonesia, dengan raihan 22,8 persen.
ADVERTISEMENT
Menanggapi riset IDC, Tyas K. Rarasmurti, selaku PR Manager Vivo Indonesia, mengungkap bahwa hasil tersebut merupakan sebuah pencapaian bagi perusahaannya. Dia menilai bahwa hasil ini merupakan buah dari pembaruan strategi yang dilakukan Vivo untuk pasar smartphone Indonesia.
"Kami sih merasa ini jadi sebuah pencapaian ya, karena yang menyatakan itu dari teman-teman IDC," jelas Tyas, saat ditemui di Jakarta, Senin (18/11).
Vivo resmi meluncurkan smartphone S1 di Indonesia. Foto: Astrid Rahadiani Putri/kumparan
"Ini kalau bisa dibilang bagian hasil dari strategi yang dilakukan oleh Vivo, enggak cuma hanya dari tahun ini tapi juga dari tahun-tahun yang lain. Juga pembaruan-pembaruan strategi insyaallah akan terus dilakukan ke depannya," sambungnya.
Tyas juga menambahkan bahwa pihaknya tidak mau berpuas diri. Dia menegaskan bahwa Vivo ingin tetap konsisten dan berkomitmen untuk lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Adapun variasi ponsel dinilai sebagai strategi yang tepat dalam mendorong penjualan Vivo di pasar smartphone Tanah Air. Saat ini, Vivo memiliki tiga seri ponsel yang masing-masing telah dirilis lebih dari sekali pada 2019.
"Di tahun 2019 ini kita ada Y series, ada V series, kemudian ada S series. S series-nya juga lebih dari satu. Z series-nya kita udah ada dua, yang 4 GB dan yang 6 GB. V series juga kita udah keluarin dua. Jadi, itu merupakan salah satu strategi yang kita terapkan di Vivo," ungkap Tyas.
Smartphone Vivo Z1 Pro. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
"Karena kita ternyata melihat kebutuhan masyarakat tuh layer-nya sangat banyak sekali segmentasinya. Jadi, dengan banyaknya variasi produk, kita berharap teman-teman semua bisa terpenuhi memilih handphone-nya sesuai sama kebutuhan mereka."
ADVERTISEMENT
Meski Vivo berada di posisi kedua di riset IDC, mereka tidak masuk ke dalam posisi tiga besar di riset Counterpoint dan Canalys dalam periode yang sama.
Dalam riset Counterpoint dan Canalys, Vivo hanya berada di posisi keempat. Menurut Canalys, Vivo meraih pangsa pasar sebesar 17 persen di Indonesia. Sementara Counterpoint memperkirakan pangsa pasar Vivo sebesar 13 persen.