Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Gojek telah kehilangan salah satu petinggi sekaligus pendirinya, Nadiem Makarim. Posisi CEO yang sebelumnya emban Nadiem kini diisi oleh Presiden Gojek Andre Soelistyo dan co-founder Kevin Aluwi.
ADVERTISEMENT
Kepergian Nadiem membawa kesedihan bagi kedua rekannya itu, yang telah berjuang bersama mengembangkan perusahaan on demand yang telah berdiri selama sembilan tahun ini. Meskipun begitu, keduanya akan terus berupaya maju dan menguatkan Gojek untuk mencapai visi perusahaan tanpa sosok Nadiem.
“Ketika seorang teman dan mentor meninggalkan usaha yang telah Anda bangun bersama, tentu akan ada kesedihan. Tetapi kami berdua bertekad bahwa Gojek ke depan akan semakin kuat. Kami akan terus fokus untuk mencapai visi Gojek 10 tahun ke depan,” ungkap keduanya dalam pernyataan resmi yang diterima kumparan, Rabu (23/10).
“Gojek telah meningkatkan taraf hidup banyak orang di Indonesia dan di Asia Tenggara. Prioritas utama kami adalah memastikan bahwa perusahaan ini dapat terus memberikan manfaat positif untuk masa mendatang sekaligus mengharumkan nama bangsa Indonesia,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, keduanya telah menjalankan bisnis Gojek bersama Nadiem dalam waktu yang cukup lama. Sehingga mereka yakin kepergian Nadiem tidak akan berdampak banyak, baik pada keseharian operasional maupun pertumbuhan perusahaan.
Ke depannya, Andre akan fokus pada strategi korporasi, alokasi modal, ekspansi internasional serta layanan pembayaran dan keuangan. Sementara Kevin bakal fokus pada pengembangan produk, strategi pemasaran, pengembangan organisasi dan juga layanan ride-hailing serta pesan-antar makanan.
Gojek telah tumbuh pesat dengan memproses lebih dari 2 miliar transaksi per tahun. Proses pengumpulan dana (fundraising) Gojek juga telah menarik perhatian perusahaan global papan atas seperti Google, Sequoia, Tencent, Mitsubishi, hingga Temasek serta Astra International sebagai salah satu investor lokal.
Dalam pendanaan Seri F terakhir, perusahaan telah berhasil mengumpulkan dana lebih dari 2 miliar dolar AS. Tidak hanya itu, Gojek juga telah berekspansi dengan meluncurkan layanan di Singapura, Thailand dan Vietnam.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Indonesia, Gojek menjadi aplikasi on-demand terbanyak digunakan, dengan layanan pesan-antar makanan dan pembayaran telah menggeser layanan transportasi panggilan sebagai usaha paling besar saat ini di grup Gojek.