Mark Zuckerberg Dianggap Orang Paling Berbahaya di Dunia, Mengapa?

14 Agustus 2019 8:55 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Foto: Reuters/Gerard Julien
zoom-in-whitePerbesar
CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Foto: Reuters/Gerard Julien
ADVERTISEMENT
Sebagai pendiri sekaligus CEO Facebook, perusahaan yang memegang miliaran data orang di dunia, membuat Mark Zuckerberg dianggap memiliki kekuatan yang luar biasa. Tidak heran kalau ia dinobatkan menjadi orang paling berbahaya di dunia oleh seorang profesor bernama Scott Galloway.
ADVERTISEMENT
Ia merupakan profesor di Sekolah Bisnis New York University Stern. Galloway menyatakan pendapatnya ini dalam 'Bloomberg Markets: The Close' pada Rabu (7/8).
Kini, jumlah pengguna Facebook telah mencapai angka lebih dari 2 miliar. Belum lagi jika digabung dengan dua aplikasi populer lain milik mereka, WhatsApp dan Instagram, yang diyakini angkanya bisa mencapai 2,7 miliar.
Data tersebut tentu menjadi ancaman penyalahgunaan jika Facebook tidak mengamankan sebagaimana mestinya. Terlebih lagi setelah muncul rencana penyatuan Instagram dan WhatsApp ke dalam satu platform Facebook yang menuai banyak kritik.
Facebook dan Instagram. Foto: REUTERS/Yves Herman
Menurut Galloway, strategi itu bisa membuat Mark Zuckerberg punya kekuatan yang lebih berbahaya lagi. Ia khawatir apa yang dilakukan Zuckerberg terhadap platform-nya, jika digabungkan, pasti akan berdampak pada manusia sentero Bumi.
ADVERTISEMENT
“Mark Zuckerberg sedang mencoba untuk mengenkripsi informasi antara WhatsApp, Instagram dan platform lainnya seperti Facebook, sehingga ia memiliki satu tulang punggung jaringan komunikasi di 2,7 miliar orang," kata Galloway, seperti dikutip dari CNBC Make It.
Langkah ini dinilai salah mengingat penggabungan ketiga aplikasi media sosial ini tidak akan lagi memberikan keanekaragaman media. Di sisi lain, pengguna juga harus memahami bahwa ketiga media sosial itu dijalankan oleh satu sistem algoritma yang dikendalikan oleh satu sistem.
“(Zuckerberg) belum menunjukkan kemampuan, atau kemauan, untuk memastikan mesin pemanfaatan data tidak akan disalahgunakan (berulang kali) oleh pihak jahat,” kata Galloway.
Mark Zuckerberg bersaksi di depan sidang Komite Foto: REUTERS/Aaron P. Bernstein
Sejumlah komentar yang mengkritik rencana integrasi Facebook, Instagram, dan WhatsApp, juga sudah ramai terdengar. Namun ini bukan karena muncul rencana penggabungan ketiga layanan dalam satu platform, tapi karena banyak pihak yang sudah melihat betapa bahayanya kekuatan Facebook sendiri tanpa dua anak perusahaannya.
ADVERTISEMENT
Lalu, siapa yang harus disalahkan? Galloway menyebut bahwa pemerintah Amerika Serikat memiliki andil yang besar terhadap kekuatan yang dimiliki oleh Mark Zuckerberg, khusunya otoritas perdagangan (Federal Trade Commission/FTC) yang mengizinkan Facebook mengakuisisi Instagram dan WhatsApp.
“Saya pikir kita semua kini menyesali hal itu,” kata Galloway.