Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Suasana kantor pusat Google di Silicon Valley, California, AS, saat ini sedang memanas. Belum lama ini, para pegawai Google menuduh petinggi perusahaan berupaya mengintai mereka.
ADVERTISEMENT
Tuduhan itu diuraikan para pegawai Google di dalam sebuah memo. Memo tersebut menyebutkan, pekerja Google menemukan sebuah tim khusus yang dibentuk perusahaan dengan tugas mengawasi para pegawai pada awal Oktober 2019.
Tim ini disebut sedang menciptakan alat ekstensi baru untuk Google Chrome khusus pekerja dan digunakan untuk melacak sistem internal. Nantinya, alat tersebut akan secara otomatis melaporkan staf yang merencanakan sebuah acara di kalender mereka dengan melibatkan 100 pegawai.
"Ini adalah upaya pimpinan (Google) untuk mempelajari upaya organisasi pekerja," tulis pegawai Google di dalam memo, seperti dikutip Bloomberg.
ADVERTISEMENT
"Klaim-klaim ini tentang operasi dan tujuan dari ekstensi ini adalah salah. (Alat) ini adalah pengingat yang meminta orang-orang untuk berhati-hati sebelum secara otomatis menambahkan rapat ke kalender sejumlah besar karyawan," jelas Google.
Google juga menambahkan bahwa alat yang mereka buat tidak menghimpun data pribadi para pegawai.
Ini bukanlah kali pertama hubungan pegawai dan petinggi Google memanas. Sebelumnya, kedua pihak sempat bersitegang dalam beberapa hal.
Sebagai contoh, pada tahun 2018, 20.000 pegawai Google melancarkan aksi mogok kerja karena tidak puas dengan cara petinggi mereka menangani kasus kekerasan seksual di perusahaan.
Ketegangan mereka berlanjut pada awal tahun ini, ketika para pekerja Google bersitegang dengan pimpinan terkait kerja sama pemerintah AS dan upaya perusahaan untuk menciptakan mesin pencarian dengan fitur penyensoran di China.
ADVERTISEMENT