Sempat Diganggu Drama Mesin IMEI Penuh, Oppo Akhirnya Lanjut Produksi HP

27 Oktober 2020 8:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oppo A92 Aurora Purple. Foto: Oppo
zoom-in-whitePerbesar
Oppo A92 Aurora Purple. Foto: Oppo
ADVERTISEMENT
Penuhnya mesin CEIR (Central Equipment Identity Register) yang digunakan untuk menampung nomor IMEI sempat membuat Oppo Indonesia menghentikan perakitan smartphone mereka. Namun, baru-baru ini vendor tersebut mengaku bahwa mereka akhirnya telah kembali melanjutkan produksi handphone (HP) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut PR Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto, pihaknya telah kembali memproduksi smartphone setelah terkendala penuhnya mesin CEIR. Kata dia, hal ini untuk mengatasi kelangkaan stok smartphone yang mulai menipis di pasar.
"Oppo Indonesia kembali dapat berproduksi perangkat smartphone yang sebelumnya sempat tertahan," kata Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia, dalam keterangan resmi yang diterima kumparan, Selasa (27/10). "Kami akan berupaya memulihkan kembali stock perangkat kami."
Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia Foto: Oppo
Sebelumnya, produksi HP Oppo sempat terganggu oleh penuhnya mesin CEIR dalam menampung data IMEI baru sejak 23 September lalu. Kapasitas mesin CEIR dilaporkan sudah mencapai 95 persen dari total kapasitas yang dapat menampung sekitar 1,2 miliar data IMEI. Artinya, kapasitas tersebut sudah terisi sekitar 1,1 miliar data.
ADVERTISEMENT
Penuhnya kapasitas mesin CEIR dapat memicu keterlambatan produksi hingga berimbas ke pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan yang bekerja di vendor ponsel lokal. Terlebih saat ini, industri smartphone dalam negeri sedang tidak baik akibat dampak pandemi corona yang membuat penjualan menurun.
Oppo dan merek ponsel lain pun akan terdampak jika data-data IMEI perangkat baru yang siap dijual ke pasaran, tak kunjung terdaftar di database Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Akibat terburuknya, ponsel baru yang dijual akan terancam tidak ada sinyal.
Logo baru Oppo. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
Menurut data Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI), jika secara hitungan dengan industri rata-rata ada 90 juta data IMEI setahun, bila dimasukkan ke mesin CEIR selama 5 tahun, maka akan terisi 450 juta IMEI. Kapasitas 95 persen terjadi karena masih adanya IMEI perangkat yang belum diproduksi atau direalisasikan. Oleh karena itu, APSI menyarankan diperlukan cleansing atau pembersihan data tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut penuturan Aryo, masalah implementasi aturan IMEI ini belum teratasi sepenuhnya. Namun, karena persediaan ponselnya mulai langka di pasar, Oppo harus memproduksi smartphone mereka kembali. Dia pun meminta maaf kepada konsumen Oppo jika pernah mengalami kelangkaan stok di pasar.
"Kami berharap pemerintah tetap konsisten pada jalur penyelesaian masalah terhadap IMEI dan CEIR ini, mengingat masih ada beberapa pengajuan baru IMEI kami yang belum disetujui sampai hari ini," pungkas Aryo.