Sinyal 5G Telkomsel Kini Jangkau Hampir Seluruh Penjuru Kota Makassar

BTS 5G Telkomsel di Makassar. Foto: Telkomsel

Telkomsel kembali melakukan ekspansi sinyal Hyper 5G di Indonesia. Kali ini, mereka memperluas jaringan penerus 4G LTE di Makassar, menjangkau hampir seluruh penjuru kota.

Operator telah membangun dan mengoperasikan 73 base transceiver station (BTS) 5G di Kota Makassar. Dengan tambahan ini, Telkomsel kini memiliki total lebih dari 2.500 BTS 5G di 56 kota/kabupaten se-Indonesia.

Infrastruktur tersebut memungkinkan pelanggan Telkomsel di Makassar merasakan internet yang lebih cepat dan stabil. Hyper 5G Telkomsel di Makassar tersebar di berbagai pusat perbelanjaan, area residensial, kawasan industri, destinasi wisata, GraPARI Telkomsel, hingga Bandar Udara Internasional Sultan Hasanudin.

"Ekosistem 5G di Makassar sudah semakin matang, sehingga perluasan cakupan Hyper 5G secara masif dan contiguous tanpa terputus menjadi krusial," ujar Indra dalam pernyataan resmi, Selasa (6/5).

Indra Mardiatna, Direktur Network Telkomsel. Foto: Telkomsel

Indra menambahkan, penetrasi 5G di Makassar telah mencapai 21 persen dari total device yang beredar per April 2025. Konsumsi datanya rata-rata 15 GB per pengguna per bulan secara nasional.

Sementara itu, hasil uji jaringan 5G internal mencatat kecepatan unduh 5G di lokasi tertentu tembus 514 Mbps dan kecepatan unggah mencapai 77 Mbps. Hasil tersebut 5 kali lebih cepat dibandingkan rerata 4G.

Telkomsel turut mengintegrasikan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk Hyper 5G di Makassar. Salah satunya adalah Autonomous Network untuk respons otomatis terhadap gangguan dan pengelolaan jaringan.

5G Telkomsel juga mendukung layanan pelanggan berbasis AI, AI-Based Customer Care Virtual Assistance, seperti Asisten Virtual Veronika (B2C) dan Virtual Account Manager Ted (B2B). Kedua layanan mampu merespons kebutuhan pelanggan secara cepat dan efektif.

Setelah Makassar, Telkomsel berencana akan mengekspansi 5G ke sejumlah wilayah lain di Indonesia, seperti Papua, Sulawesi, hingga Kalimantan. Operator juga bakal menggelar jaringan tersebut di kawasan industri macam pertambangan di Indonesia Timur.