Snapchat Akhirnya Mulai Bisnis di Indonesia

4 Desember 2019 16:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Snapchat dalam pameran TechFair di LA. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo
zoom-in-whitePerbesar
Logo Snapchat dalam pameran TechFair di LA. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo
ADVERTISEMENT
Sejak diluncurkan pertama kali pada 2011 silam, Snapchat tidak pernah melirik pasar Indonesia sebagai salah satu targetnya. Perusahaan aplikasi berbagi foto dan video itu membutuhkan waktu 8 tahun, hingga akhirnya menjadikan Indonesia sebagai target pasar mereka.
ADVERTISEMENT
Pada akhir tahun 2019 ini, Snapchat memulai manuver bisnisnya di Indonesia lewat kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo. Hasil dari kerja sama ini adalah paket internet baru Indosat khusus Snapchat.
Dalam sebuah wawancara pada Selasa (3/12), Nana Murugesan, Managing Director of International Markets Snap Inc, mengatakan bahwa memang pihaknya hingga saat ini belum membuka kantor perwakilan di Indonesia. Namun, sebagai langkah utama, Snapchat akan fokus untuk mengedukasi pengguna media sosial di Indonesia soal aplikasi Snapchat.
Nana Murugesan, Managing Director of International Markets Snap Inc. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
Kerja sama dengan Indosat menjadi salah satu upaya edukasi tersebut, di mana keduanya mengadakan kompetisi '10 Seconds Creative Challenge'. Peserta kompetisi diminta membuat konten kreatif 10 detik di Snapchat. Nantinya pemenang akan mendapatkan hadiah-hadiah menarik setiap minggunya, seperti smartphone Samsung Galaxy Note 10.
ADVERTISEMENT
“Kami akan fokus di Indonesia. Komunitas di sini harus paham dulu kenapa kita berbeda dari media sosial konvensional lainnya,” ujar Murugesan. “Kami ini antidote dari media sosial lainnya, itu kenapa kami sangat berbeda.”
Selain Indosat Ooredoo, ke depannya Snapchat juga akan melakukan kemitraan dengan perusahaan media lokal untuk mengisi News Feed pada tab Discovery. Di Amerika Serikat dan Eropa, Snapchat bekerja sama dengan CNN, CNBC dan portal berita News.com.eu untuk penyajian berita di platform-nya.
“Berita itu sangat penting, dan politik adalah salah satunya, salah satu yang paling penting. Itu adalah salah satu strategi kami (menggaet media lokal), tapi yang paling penting, platform kami bukan platform terbuka dan semua berita sudah dikurasi dengan baik,” jelasnya.
Logo Snapchat di kantor pusatnya di LA. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo
Saat ini, pengguna Snapchat di Indonesia memang kebanyakan hanya memanfaatkan aplikasinya untuk sekadar selfie menggunakan filter unik yang hanya ada di Snapchat. Hal inilah yang membuat Murugesan yakin jika edukasi tentang aplikasinya sangat penting bagi pengguna di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Ini kenapa edukasi sangat penting, kalau komunitas kita enggak paham proporsi nilai produk kita, mereka cuma bakal datang ke Snapchat, nyobain Lens yang keren dan mereka menggunakan Lens itu untuk di-posting di platform lain, ya mereka akan pergi. Karena mereka enggak mengerti inti nilai produk kita,” jelas Murugesan.
“Tapi kalau mereka mengerti, privasi, komunikasi otentik, dengan cara kita mengedukasi, partnership, itu akan sangat membantu. Oleh karena itu kami rasa, edukasi partnership bisa membantu komunitas kami jadi lebih setia,” lanjutnya.
Pernah 'booming' di Indonesia
Memang butuh waktu yang panjang bagi Snapchat hingga akhirnya memutuskan untuk menyasar pengguna di Indonesia. Bisa jadi, langkah Snapchat ini juga datang di momentum yang salah, mengingat saat ini demam Instagram sedang melanda para pengguna media sosial di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dulu, Snapchat pernah sangat populer di Indonesia. Snapchat menjadi yang pertama mengenalkan fitur Story alias konten yang bakal hilang dalam waktu 24 jam, juga filter-filter unik di wajah. Sebelum fitur Story itu ditiru Instagram dan aplikasi lain, banyak orang yang menggunakan Snapchat.
Logo Snapchat dalam pameran TechFair di LA. Foto: REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo
Meski kini telah banyak ditinggalkan, tapi tampaknya Snapchat memiliki keyakinan bahwa sekarang adalah saat yang tepat untuk memulai debut bisnisnya di Indonesia dan membawa kembali hype yang pernah ada.
“Bersama dengan kemitraan yang kami jalin dengan Indosat, aplikasi kami bisa jadi lebih mudah untuk diakses dan lebih lokal,” imbuh Murugesan.
Selain aplikasi media sosial, Snapchat juga bisa dibilang sebagai pionir media sosial yang mengadopsi teknologi lensa Augmented Reality (AR) sehingga kirim-kiriman gambar bisa jadi lebih seru. Dengan lensa AR, Snapchat menawarkan pilihan filter keren, mulai dari make up yang bikin wajah cantik hingga mengubah lingkungan sekitar jadi taman yang indah.
Platform media sosial Snapchat. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
Snapchat mengklaim kalau mereka adalah platform AR terbesar yang paling laris saat ini. Murugesan membeberkan bahwa kini platform-nya digunakan oleh lebih dari 210 juta pengguna aktif dengan total 3,5 miliar snap alias gambar yang diambil menggunakan lensa Snapchat setiap harinya. Namun, ia tidak mengungkap berapa pastinya pengguna Snapchat di Indonesia saat ini.
ADVERTISEMENT
Akankah langkah Snapchat di Indonesia ini akan berbuah manis?