Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Sejak kembali ke pasar smartphone Indonesia pada 2016, Nokia belum mampu menyaingi pangsa pasar para pesaingnya. Nokia yang lisensi smartphone-nya kini dipegang oleh HMD Global masih dibayang-bayangi oleh vendor smartphone lain yang telah menguasai pasar.
ADVERTISEMENT
Country Manager HMD Global Indonesia, Muhammad Taufik Syahbuddin, mengakui jika brand Nokia dalam beberapa tahun terakhir ini masih kurang menonjol. Pengguna smartphone tidak terlalu mengenal smartphone keluaran Nokia belakangan ini.
"Ya, kami masih lihat brand awareness Nokia saat ini masih kurang. Mungkin banyak orang yang kurang tahu tentang kualitas produk kita saat ini. Ada juga yang tidak tahu kalau smartphone Nokia saat ini sudah memakai OS Android yang didukung penuh oleh Google, itu masih kita kejar," terang Taufik, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (27/6).
Lebih lanjut, Taufik menerangkan HMD Global pada tahun ini akan lebih giat untuk kembali mengenalkan brand Nokia di mata masyarakat Indonesia. Pihaknya akan terus melancarkan strategi komunikasi yang ideal untuk pasar yang menyasar anak muda atau milenial.
"Pertama kita akan fokus ke target market kita itu milenial lewat media sosial sama ritel. Jadi media sosial itu, seperti Facebook atau Instagram. Entah kita bikin page atau program yang seru untuk menarik minat mereka," katanya.
ADVERTISEMENT
HMD Global juga akan berfokus di penjualan offline. Mereka mulai membangun mitra strategis dengan distributor besar seperti Erajaya Group. Selain itu, HMD Global juga membuka toko-toko offline sendiri dengan menyuguhkan experience zone bagi pelanggan untuk melihat produk-produk Nokia.
Jagokan kualitas produk dan gaet Google
Taufik juga menjelaskan ada faktor lain yang menjadi kekuatan Nokia yang tidak dimiliki oleh vendor lain. Misalnya kerja sama penuh dengan Google untuk menghadirkan sistem Android One dan dukungan pembaruan OS selama dua tahun dan keamanan tiga tahun.
Ini bisa terlihat pada smartphone Nokia 2.2 yang baru saja diluncurkan di Indonesia. Kemudian, soal desain Nokia tetap menganut elegan dan kenyamanan pengguna. "Coba dilihat desain kita tetap menyediakan kualitas di kelasnya, elegan, dan nyaman," imbuhnya.
Pada 2019 ini, HMD Global belum menetapkan target besar untuk Nokia bisa menjadi menduduki lima besar smartphone terlaris di Indonesia. Taufik beralasan kini fokusnya hanya untuk menaikkan kembali nama Nokia di pasar.
ADVERTISEMENT
"Target bukan menjadi prioritas, kita fokus ke brand awareness-nya. Semakin kita dibicarakan orang dan produk tersedia online atau ritel, maka demand akan datang dengan sendirinya," pungkasnya.