Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Verizon Pakai Nama Oath untuk Gabungkan Yahoo dan AOL
4 April 2017 10:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Keinginan Verizon untuk memperkuat divisi medianya akan segera terwujud melalui akuisisi Yahoo yang sudah semakin dekat. Sebuah divisi media dari perusahaan telekomunikasi tersebut sudah disiapkan dengan nama Oath.
Yahoo akan masuk ke dalam divisi tersebut, bersama AOL, yang sudah lebih dulu diakuisisi pada 2015 lalu. CEO AOL, Tim Armstrong, sudah mengungkapkan logo dari Oath yang didominasi typeface Helvetica tebal berwarna hitam, dan dua bulatan warna biru di sebelah kanan. Tak lupa ada frase 'A Verizon company' di bagian bawah logo.
ADVERTISEMENT
Dilansir TechCrunch, AOL memberikan pernyataan seputar Oath, yang disebut 'tim tak terhentikan'. "Pada musim panas 2017, Anda dapat menyaksikan peluncuran salah satu dari brand perusahaan paling 'mengganggu' di dunia digital," kata AOL.
Hal ini membuat kemungkinan besar proses akuisisi Yahoo akan segera dirampungkan oleh Verizon. Sebelumnya, nilai transaksi akuisisi itu sendiri turun sebanyak 350 juta dolar AS (sekitar Rp 4,6 triliun) dari kesepakatan awal yang berada di angka 4,83 miliar dolar AS.
Baca juga: Verizon Berhasil Tawar Yahoo Lebih Murah Rp 4,6 Triliun
Awalnya proses akuisisi ini akan segera diselesaikan pada kuartal pertama 2017. Namun, sejak Yahoo merilis laporan di tahun 2016 tentang peretasan 1,5 miliar akun email, Verizon meminta penurunan harga dengan konsekuensi proses transaksi akusisi diundur hingga kuartal kedua 2017.
Sebelum mengakuisisi Yahoo, Verizon sendiri sudah lebih dahulu mengambil alih AOL pada 2015 dengan nilai transaksi 4,4 miliar dollar AS untuk memperkuat bisnis berbasis Internet. Aksi akuisisi Yahoo juga dilakukan Verizon untuk memperkuat bisnis terkait Internet.
Pimpinan Oath dikabarkan nantinya bakal dipegang oleh Tim Armstrong. Menurut Recode, CEO Yahoo Marissa Mayer tidak akan terlibat dalam perusahaan baru tersebut.
Baca juga: Marissa Mayer Lengser, Yahoo Sudah Siapkan CEO Baru
ADVERTISEMENT