3 Faktor yang Menyebabkan Pesawat Tergelincir saat Melaju di Landasan

27 November 2018 18:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat Air Algerie lepas landas. (Foto: AFP/FABRICE COFFRINI)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat Air Algerie lepas landas. (Foto: AFP/FABRICE COFFRINI)
ADVERTISEMENT
Pesawat Garuda Indonesia dikabarkan tergelincir (overrun) di landasan Bandar Udara Internasional Adi Sutjipto, Yogyakarta ketika hendak mengakhiri perjalanannya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta pada Minggu (25/11).
ADVERTISEMENT
Untungnya, seluruh penumpang dinyatakan selamat setelah mengalami kejadian overrun tersebut. Walau begitu, ini bukanlah kali pertama bagi maskapai penerbangan, baik dalam maupun luar negeri.
Pesawat Garuda yang tergelincir di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda yang tergelincir di Bandara Adisutjipto Yogyakarta. (Foto: Dok. Istimewa)
Nasib baik bagi Garuda Indonesia, pesawat beserta penumpang dapat selamat tiba di tujuan. Sebab, menurut Federation Aviation Academy (FAA), 45 persen kecelakaan pesawat terjadi pada fase pendaratan dan jelang penerbangan.
Menurut US National Transportation Safety Board (NSTB), dari 1.332 kecelakaan yang terjadi di runway pada kurun waktu 1995 - 2007, sebanyak 379 kecelakaan pesawat disebabkan oleh overrun landasan yang menyebabkan 680 korban jiwa.
Dilansir dari berbagai sumber, ada tiga faktor yang bisa menyebabkan pesawat mengalami overrun. Apa saja? Simak ulasan kumparanTRAVEL berikut.
1. Cuaca
Ilustrasi pesawat (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat (Foto: Shutter Stock)
Kondisi cuaca yang berubah-ubah atau fenomena alam yang tak menentu menjadi salah satu alasan pesawat dapat tergelincir (overrun) saat berada di landasan. Misalnya saja akibat hujan deras dan petir yang membuat landasan pacu pesawat menjadi basah dan licin.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, pilot kesulitan untuk mengemudikan kendali pesawat. Hal inilah yang terjadi pada Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia saat hendak mendarat di Bandara Adi Soetjipto, Yogykarta pada Minggu (25/11).
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Pesawat Garuda bernomor GA210 dengan rute penerbangan Cengkareng-Yogyakarta itu tergelincir lantaran runway terlalu basah akibat guyuran hujan. Selain hujan lebat, kondisi angin yang terlalu kuat akan mempersulit pilot untuk mengendalikan pesawat.
Secara tidak langsung, cuaca buruk juga bisa mempengaruhi lambatnya pembaruan perangkat cuaca yang diberikan Air Traffic Controller (ATC) pada pilot, sehingga data yang diterima menjadi tidak akurat. Kesalahan seperti ini, akan membuat pilot salah menghitung teknik pendaratan mereka saat hendak mencapai runway.
2. Kesalahan Pilot
Suasana Pelatihan Pilot Pesawat Lion Air Boeing 737 di Bandara Mas Angkasa Training Center, Cikokol, Tangerang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pelatihan Pilot Pesawat Lion Air Boeing 737 di Bandara Mas Angkasa Training Center, Cikokol, Tangerang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Jika cuaca menjadi salah satu faktor yang tidak bisa diinterupsi kehadirannya, maka berbeda dengan pilot error (kesalahan pilot). Pilot error dapat diminimalisir atau dihindari jika pilot yang bertugas telah memiliki jam terbang yang tinggi, atau mampu berkoordinasi secara baik dengan pihak-pihak terkait.
ADVERTISEMENT
Ada berbagai bentuk kesalahan yang dilakukan pilot yang dapat mengakibatkan overrun. Misalnya saja salah menilai kondisi cuaca atau landasan yang akan digunakan, sehingga menyebabkan pesawat mendarat atau terbang terlalu cepat atau terlalu lama saat berada di landasan.
Suasana Pelatihan Pilot Pesawat Lion Air Boeing 737 di Bandara Mas Angkasa Training Center, Cikokol, Tangerang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pelatihan Pilot Pesawat Lion Air Boeing 737 di Bandara Mas Angkasa Training Center, Cikokol, Tangerang. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Kesalahan lainnya yaitu melakukan teknik dan gaya pengereman yang tidak tepat, sehingga membuat pesawat tidak dapat berhenti tepat waktu atau tidak seimbang saat pendaratan.
Overrun juga dapat disebabkan oleh pola pikir 'Missionitis' yang dialami pilot. Pola pikir ini membuat pilot ingin menyelesaikan misi pendaratan pesawat, bahkan dalam kondisi cuaca buruk atau situasi yang kurang memadai, ketimbang melakukan pengalihan rute agar lebih aman.
3. Gangguan Teknis dalam Mesin Pesawat
Taxiways di bandara (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Taxiways di bandara (Foto: Shutter Stock)
Sebagai salah satu komponen dalam melakukan penerbangan, kondisi mesin pesawat memang memegang peranan penting. Untuk itu, teknisi yang bertugas mesti memastikan dengan benar bahwa kondisi mesin aman untuk melakukan perjalanan.
ADVERTISEMENT
Sebab, pesawat yang tergelincir dapat juga disebabkan oleh kerusakan rem yang dimiliki oleh pesawat. Hal ini menyebabkan badan pesawat tidak dapat berhenti dengan baik saat berada di runway.
Kerusakan sistem anti slip dan hydroplanning juga bisa menjadi penyebab terjadinya pendaratan yang tidak mulus dari pesawat. Karena kedua kondisi ini akan mengurangi kemampuan pesawat untuk merespon kondisi yang terjadi antara roda pesawat dan runway.