5 Jalur Sepeda di Yogyakarta, Bisa Gowes Sambil Liburan

11 Juni 2022 18:55 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bersepeda sambil menikmati keindahan alam. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bersepeda sambil menikmati keindahan alam. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Berada tidak terlalu jauh dari Ibu Kota, dan terkenal dengan alamnya yang indah membuat Yogyakarta menjadi salah satu tujuan utama wisatawan yang ingin menghabiskan liburan, tak terkecuali untuk para pesepeda.
ADVERTISEMENT
Kontur alamnya yang lengkap terdiri dari pantai dan pegunungan membuat Yogyakarta cocok dijadikan destinasi berbagai macam liburan olahraga, termasuk bersepeda.
Tak hanya itu, bersepeda juga jadi salah satu kegiatan yang kini tengah booming. Selain memberikan banyak manfaat kesehatan, bersepeda menjadi salah satu olahraga yang bisa dipilih sambil menikmati keindahan destinasi wisata #DiIndonesiaAja.
Para pesepeda yang ikut ajang Tour de Prambanan. Foto: Shutterstock
Menparekraf Sandiaga Uno juga mendorong masyarakat Indonesia agar "demam" berolahraga. Dengan begitu, mereka juga bisa turut serta dalam mengembangkan olahraga rekreasi menjadi olahraga prestasi.
"Olahraga rekreasi ini kita harapkan akan terjaring talenta-talenta para atlet di berbagai cabang olahraga untuk olahraga prestasi. Ini sejalan dengan desain besar olahraga nasional," ujar Menparekraf Sandiaga Uno, dalam siaran pers “Menparekraf Rancang Festival Olahraga Nasional dan Internasional Bangkitkan Sport Tourism Indonesia”.
ADVERTISEMENT
Yogyakarta memiliki banyak jalur asik untuk pesepeda. Oleh karena itu, bersepeda bisa menjadi alternatif yang harus dicoba ketika berkunjung ke Yogyakarta. Terlebih lagi, Pemerintah Kota Yogyakarta telah menyediakan sepeda wisata yang dapat digunakan untuk menjelajahi berbagai destinasi menarik.

1. Jalur Hutan Pinus Mangunan

Jalur sepeda di kawasan Mangunan. Foto: Shutterstock
Hutan Pinus Mangunan menjadi lokasi pertama yang wajib dicoba buat kamu yang kuat sepeda jalur nanjak. Meski harus menaklukkan tanjakan, alam yang indah akan menghapus lelahmu saat melibas jalur Mangunan.
Jalur Mangunan sudah terkenal di kalangan pesepeda sebagai jalur yang menawarkan suasana yang syahdu, terutama bila kamu bersepeda di pagi hari.
Trek sepeda di kawasan ini didominasi oleh kawasan hutan pinus yang masih asri. Selain itu, suasananya yang tidak terlalu ramai, serta udara yang sejuk jadi salah satu alasan kenapa banyak yang menggemari trek satu ini.
Jalur sepeda di kawasan Mangunan. Foto: Shutterstock
Walau demikian, bersepeda di tempat ini membutuhkan kondisi fisik yang prima, karena lokasinya berada di dataran tinggi. Selain itu, kamu juga direkomendasikan untuk menggunakan sepeda MTB atau mountain bike karena kondisi jalan yang kadang mulus namun masih berupa tanah.
ADVERTISEMENT
Dari pusat kota Yogyakarta, kamu tinggal mengarahkan sepeda menuju Jalan Imogiri. Jalan raya beraspal mulus sejauh 10 km tersebut nyaman untuk dijadikan pemanasan, sebelum akhirnya memasuki jalur tanjakan menuju Mangunan dengan jarak tempuh kurang lebih 5 km.
Setelah itu, perjalanan berlanjut memasuki kawasan wisata dengan hutan pinus di kanan kiri jalan, dengan tanjakan yang lebih tajam dan berkelok-kelok. Sekitar 1 km kemudian, kamu akan tiba di gerbang Hutan Pinus Mangunan. Dari sini, kamu bisa melanjutkan perjalanan sampai gardu pandang Kebun Buah Mangunan, yang biasa dijadikan destinasi terakhir para pesepeda.
Di spot setinggi 200 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, kamu akan disuguhkan indahnya kawasan Bantul dengan aliran Sungai Oyo yang membelahnya. Dari sini pula kamu dapat melihat Jembatan Gantung Imogiri yang sering dijadikan spot untuk berfoto.
ADVERTISEMENT
Sementara, jika tiba di Kebun Buah Mangunan menjelang matahari terbit, kamu akan disuguhkan lautan awan yang terbentang luas menutupi area perbukitan di sekitarnya, kemudian perlahan menghilang disinari mentari pagi. Rasa letih mengayuh sepeda seolah sirna dengan panorama yang disajikan oleh tempat ini.

2. Jalur Malioboro

Kawasan Malioboro, Yogyakarta. Foto: Shutterstock
Rasanya belum afdal ke Yogyakarta, kalau belum mampir ke kawasan Malioboro yang jadi ikon jantung kotanya. Berlokasi di antara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Tugu Pal Putih, jalanan Malioboro menjadi surga oleh-oleh dan belanja.
Di sisi kiri dan kanan jalan, sejauh mata memandang kamu akan menemukan beragam toko oleh-oleh, baik berupa panganan hingga batik. Tak lupa pula andong, kuda, serta sang kusir yang setia menanti wisatawan dengan mengenakan surjan lurik dan blangkon. Namun, tak hanya itu, Malioboro juga jalur bersepeda dalam kota yang mengasyikkan.
Para pesepeda yang tengah melintas di kawasan Malioboro. Foto: Shutterstock
Di sekitar Malioboro, kamu bisa gowes ke Kepatihan, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, Gedung Agung, dan Kilometer Nol. Ke selatan sedikit, kamu bakal sampai di Keraton. Kamu juga bisa mampir di Museum Kereta Kuda, Tamansari, Alun-Alun Selatan, dan Plengkung Gading.
ADVERTISEMENT
Untuk sampai ke Kotagede, cuma perlu bersepeda sejauh 6 km ke arah timur. Di bekas Ibu Kota Mataram Islam itulah kamu bisa kulineran di Pasar Legi, menelusuri lorong-lorong Kotagede, atau mampir ke Makam Raja-Raja Mataram dan tempat bersejarah lainnya.
Kamu bisa rasakan pengalaman unik saat bersepeda sekitaran Malioboro di malam hari. Alunan musik jalanan dan lampu perkotaan akan menjadi sebuah kenikmatan tersendiri bagi wisatawan.
Bila tidak membawa sepeda sendiri, maka kamu dapat menggunakan fasilitas JogjaBike, sepeda yang tersedia untuk masyarakat dengan sistem sewa online. Sebelumnya, kamu perlu mengunduh aplikasi InaBike untuk melakukan transaksi sewa. Harganya terjangkau, mulai dari Rp10 ribu per jam.

3. Jalur Waduk Sermo

Hanya satu jam berkendara dari pusat kota Yogyakarta, Kulon Progo menawarkan banyak destinasi alam yang tak hanya indah, namun keasriannya pun masih terjaga. Karena didominasi perbukitan, kabupaten ini pun memiliki sejumlah lokasi terbaik untuk menyaksikan keindahan matahari terbit maupun terbenam, salah satunya yang populer adalah Waduk Sermo.
ADVERTISEMENT
Terletak di tengah-tengah perbukitan Menoreh, Waduk Sermo yang membendung Sungai Ngrancah ini tadinya merupakan bekas pemukiman penduduk. Kini, waduk tersebut menjadi salah satu atraksi wisata yang sayang dilewatkan buatmu yang ingin menikmati indahnya alam.
Bersepeda jadi salah satu kegiatan yang menarik untuk menikmati keindahan Waduk Sermo. Untuk mengelilingi waduk ini, setidaknya kamu harus mengayuh sepedamu sejauh 17 kilometer (km). Jika benar-benar mengelilingi waduk, kamu setidaknya membutuhkan durasi sekitar 2 jam untuk satu putaran.
Namun, tak perlu dipaksakan, kamu juga bisa gowes santai, kemudian kembali lagi ke lokasi awal atau tempat kamu memarkirkan kendaraan.
Ilustrasi Waduk Sermo. Foto: Shutterstock
Jalurnya berupa jalanan beraspal yang berkelok-kelok, dan ada beberapa titik berupa turunan curam karena itu pastikan rem dalam kondisi prima, ya! Bila lelah, kamu juga dapat beristirahat sejenak di tepi jalan yang ditumbuhi pepohonan.
ADVERTISEMENT
Waktu terbaik untuk bersepeda di Waduk Sermo adalah di sore hari, kala matahari terbenam di balik perbukitan. Menyisakan semburat jingga di langit dan membias pada air waduk yang tenang. Jangan lupa untuk mengabadikan momenmu saat bersepeda di Waduk Sermo, ya!
Kalau sudah berada di tengah alam yang indah seperti itu, wajar kan kalau durasi gowes jadi lebih lama? Oh iya, karena treknya yang terbilang jalanan beraspal maka kamu bisa menggunakan sepeda jenis apa pun untuk menikmati keindahan Waduk Sermo.

4. Trek Klangon

Bukit Klangon tidak hanya menjadi spot favorit untuk yang gemar camping di alam. Bukit yang berada tidak jauh dari Gunung Merapi ini juga menawarkan trek seru buat mereka yang gemar bersepeda.
ADVERTISEMENT
Terletak di Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Bukit Klangon menawarkan hawa sejuk khas dataran tinggi dengan keindahan pemandangan Gunung Merapi dan kawasan di sekitarnya.
Berada di ketinggian 1.100 mdpl, Bukit Klangon menawarkan trek downhill (menuruni bukit) yang memacu adrenalin. Rutenya pun digadang-gadang menjadi salah satu trek downhill terbaik di Jogja-Jateng dan kawasan Klangon Gravity Park biasa dijadikan tempat latihan sepeda downhill.
Trek di Bukit Klangon sangat menyenangkan bagi pecinta adrenalin karena menawarkan sebuah kombinasi sempurna rindangnya pepohonan, udara segar khas pegunungan, jalanan yang menanjak, turunan, aspal yang mulus, sampai jalur off-road. Dengan kontur tanah itulah, direkomendasikan untuk menggunakan sepeda gunung atau MTB.
Rute paling mudah menuju Klangon adalah dari persimpangan monumen Selamat Datang Prambanan atau dari persimpangan Lotte Mart Maguwoharjo.
ADVERTISEMENT
Dari arah mana pun, nantinya kamu akan sampai di persimpangan Manisrenggo. Inilah persimpangan di mana tanjakan dimulai.
Jarak dari Manisrenggo ke puncak Klangon adalah 14 km, terbagi menjadi dua segmen tanjakan. Segmen pertama masih relatif ringan, menanjak sepanjang 11 km.
Di tengah perjalanan ini kamu akan melewati Pasar Butuh. Sesudah melewati gapura Kampung Quran Merapi, inilah bagian kedua yang merupakan tantangan tanjakan sesungguhnya. Para pesepeda akan diajak menanjak sejauh 2,3 km sebelum akhirnya tiba di Puncak Klangon.
Meski begitu, kamu tak perlu khawatir sebab di sepanjang perjalanan relatif banyak warung untuk mengisi perbekalan sembari istirahat.
Sesampainya di puncak kamu akan benar-benar terpuaskan, kondisi langit cerah Gunung Merapi akan nampak begitu dekat. Tidak hanya saat berhasil sampai di puncak, namun menjalani turunan panjang ini juga salah satu kebahagiaan saat melintasi rute ini.
ADVERTISEMENT

5. Jalur Kotagede

Pesepeda yang tengah melintas di Kotagede. Foto: Shutterstock
Jalur Kotagede merupakan salah satu rute sepeda terpanjang dibanding antara lainnya. Panjang rute ini mencapai 12 km. Kamu bisa menyusuri trek tersebut dengan sepeda lipat atau sepeda onthel untuk suasana yang lebih syahdu dan bernuansa heritage.
Rute Kotagede ini dimulai dari Kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta di Kotabaru menyusuri Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Sajiono, Jalan Juandi, Jalan Ipda Tut Harsono, Jalan Kusumanegara menuju kawasan Kotagede, dan berakhir di Bendung Lepen Giwangan.
Di sepanjang jalur tersebut, wisatawan dapat menikmati suasana penuh sejarah Kotabaru, seperti Masjid Perak Kotagede, menikmati kuliner di Lapangan Karang, Masjid Besar Mataram, Taman Gajah Wong, dan menikmati kesegaran alam di Bendung Lepen.
Jalur sepeda di Kotagede. Foto: Shutterstock
Bersepeda tak hanya menjadi kegiatan mengasyikkan tapi juga menyehatkan. Walaupun badan capek tapi pikiran jadi segar kembali, terlebih saat melihat pemandangan sepanjang jalur yang dilewati.
ADVERTISEMENT
Setelah puas bersepeda di Kota Jogja, jangan lupa sempatkan untuk membeli hasil karya pelaku UMKM, ya, agar kehadiran kita memberikan dampak positif bagi industri ekonomi kreatif.
Kamu juga bisa cek akomodasi atau lokasi pariwisata yang sudah mengantongi sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety, environmental sustainability atau kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan) untuk liburan yang lebih nyaman.