news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Tips Buat Wanita yang Baru Pertama Kali Mendaki Gunung

13 Desember 2019 7:34 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pendaki wanita Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pendaki wanita Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Selain pria, tak sedikit wanita yang memiliki hobi mendaki gunung. Bahkan, ada banyak wanita-wanita tangguh di luar sana yang telah menggapai beberapa puncak gunung tertinggi dunia.
ADVERTISEMENT
Seperti salah satunya Fransiska Dimitri Inkiriwang, seorang pendaki wanita sekaligus anggota Seven Summiteers ini juga pernah mengharumkan nama Indonesia setelah berhasil mendaki Gunung Everest.
Salah satu pendaki Hkakabo Razi Fransiska Dimitri. Foto: Gitario Vista Inasis
Dara yang akrab disapa Deedee yang merupakan salah satu anggota Mahitala Universitas Katolik Parahyangan ini juga memberikan tips bagi para pendaki pemula khususnya wanita yang ingin mendaki gunung.
Apa saja? Yuk, simak ulasan berikut.
1. Latihan Fisik
Ilustrasi Olahraga Lari. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Latihan fisik menjadi hal yang paling penting untuk dilakukan sebelum mendaki gunung, tak terkecuali para pendaki wanita. Fransiska pun mengungkapkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara latihan fisik yang dilakukan para wanita dan pria saat ingin mendaki gunung.
“Semua harus latihan fisik, supaya semua tidak gampang capek pas naik gunung. Karena saat naik gunung kan persiapannya harus matang. Mulai dari latihan fisik, alatnya, pengetahuannya (gunung yang akan didaki) juga,” ujar Fransiska saat ditemui kumparan di Jakarta, Kamis (12/12).
ADVERTISEMENT
Ia pun menambahkan, mendaki gunung juga menjadi salah satu kegiatan yang bisa dilakukan oleh semua orang. Tak terkecuali para wanita.
“Kurang lebih pendakian gunung dan eksplorasi ini bisa dibilang general neutral tidak ngebedain cewek atau cowok. Tidak ada perbedaannya asalkan persiapannya kita jalani sama juga,” imbuhnya.
2. Mendaki Gunung yang Tidak Terlalu Tinggi
Kawah Gunung Papandayan Foto: Wikimedia Commons
Selain latihan Fisik, Fransiska juga mengatakan bahwa bagi para pendaki pemula sebaiknya mendaki gunung yang tidak terlalu tinggi.
“Kita cari informasi, gunung yang paling selow lah, walaupun enggak selow-selow banget. Misalnya medannya tidak terlalu nanjak, atau ketinggiannya yang tidak terlalu ekstrem, atau yang teknis misalnya hiking aja,” ujarnya.
Ia pun merekomendasikan salah satu gunung yang bisa dicoba untuk pemula, misalnya Gunung Papandayan yang terletak di Garut, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya sih Papandayan, terhibur banget maksudnya enggak terlalu capek tapi langsung dapat rewardnya kan, jadi bikin enggak kapok. Baru pelan-pelan naik ke gunung yang lebih tinggi,” imbuhnya
3. Mendaki Secara Berkelompok
Ilustrasi mendaki secara berkelompok Foto: Shutter Stock
Tips berikutnya yang tidak kalah penting, khusunya bagi para pendaki pemula adalah mendaki secara berkelompok. Apalagi, dalam kelompok pendakianmu ada satu mentor yang menemani perjalananmu ketika menuju puncak.
“Kalau untuk pemula lebih baik jangan solo, karena kalau misalnya belum tahu apa-apa, mentor itu penting banget menurut saya. Jadi kenapa mentor terpenting karena dia akan ngajarin tidak hanya di surface doang tapi dia ngajarin yang penting,” ungkap Fransiska.
Ia pun menambahkan mendaki secara berkelompok juga memungkinkan kita untuk lebih mengenal antara satu dan yang lain.
ADVERTISEMENT
"Kalau misalnya sedang naik gunung itu ada interaksinya, dinamika itu lah yang membuat saya lebih menikmati naik gunung secara berkelompok," imbuhnya.
4.Menggunakan pakaian yang nyaman
Ilustrasi wanita mendaki gunung Foto: Shutter Stock
Memilih pakaian yang nyaman ketika mendaki gunung merupakan hal yang tak boleh dilewatkan. Pilihlah pakaian yang tidak terlalu ketat namun tetap memberikan kenyamanan dan ruang gerak yang cukup.
“Karena mendaki gunung membutuhkan gerakan yang cukup banyak dengan intensitasnya yang tinggi, jadi pemilihan pakaian khusunya pakaian dalam juga berpengaruh. Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat karena takutnya tidak bisa leluasa,” kata Fransiska.
5. Bawa obat-obatan pribadi
Ilustrasi Kotak Obat di Rumah Foto: Thinkstock
Membawa obat-obatan pribadi tentu menjadi bagian yang tidak boleh dilupakan. Mulai dari obat-obatan untuk pertolongan pertama hingga pereda rasa sakit terutama saat datang bulan adalah hal yang wajib.
ADVERTISEMENT
“Kalau misalkan lagi datang bulan itu juga sulit. Kalau buat saya personal, saya kalau lagi datang bulan itu sakitnya parah nggak bisa ngapa-ngapain jadi pasti harus sedia painkiller atau obat penambah darah supaya tidak pusing-pusing banget jadi sudah sebagai antisipasi,” tutur Fransiska.
Sementara itu, untuk antisipasi ketika mendekati waktu menstruasi terutama saat mendaki gunung. Menstrual cup menjadi benda yang wajib dibawa saat mendaki gunung.
“Kalau menurut saya itu yang paling efektif itu kayaknya menstrual cup ya karena sudah tidak nyampah kemudian lebih gampang,” tutup Fransiska.