Amazing Race, Menikmati Ubud dengan Bersepeda
PerbesarADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak orang bilang saat ini Bali mulai miring ke selatan. Sebab, para wisatawan baik mancanegara maupun domestik masih menyerbu titik-titik populer di Bali, seperti Kuta, Legian, dan Denpasar. Karena terkonsentrasi di sana, tak ayal daerah-daerah tersebut mulai identik dengan kepadatan lalu lintas alias macet di mana-mana.
ADVERTISEMENT
Untuk kamu yang ingin berlibur di Bali dengan tak diwarnai kemacetan, cobalah beranjak dari Bali bagian selatan. Kamu bisa menuju Ubud , kawasan pariwisata yang berada di tengah-tengah Pulau Bali, tepatnya di Kabupaten Gianyar.
Sebagai kawasan pariwisata, Ubud memiliki daya tarik yang berbeda dengan kawasan wisata Kuta Bali. Jika tempat wisata Kuta punya daya tarik utama pantai pasir putih, di Ubud kamu tidak akan menemukan satu pun pantai pasir putih. Daya tarik utama Ubud terletak pada seni, budaya, alam pedesaan, serta aktivitas wisata.
Salah satu aktivitas wisata yang bisa kamu lakukan di Ubud adalah amazing race alias bersepeda. Ubud yang punya panorama pedesaan yang masih kental, sangat cocok dinikmati dengan bersepeda.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu kumparan pun berkesempatan menjajal paket wisata amazing race ini. Pagi hari sekitar pukul 10.00 WITA, kumparan tiba di Cafe Dewi, Ubud. Tempat ini merupakan titik awal untuk memulai rute bersepeda.
Di sini sudah ada puluhan sepeda gunung yang berjajar rapi, lengkap dengan helm dan sarung tangan. Bahkan di setiap sepeda sudah tersedia satu botol air mineral ukuran sedang.
Di titik awal ini, para pemandu akan menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan selama amazing race. Berdasarkan keterangan pemandu, dalam amazing ini race pesepeda akan menempuh rute sejauh 12 km.
Namun tenang, rute ini sangat bersahabat bagi pesepeda pemula. Setelah mendapat pengarahan dari pemandu, peserta amazing race akan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil.
Satu kelompok terdiri dari delapan orang didampingi satu orang pemandu. Rute ini diawali dengan bersepeda di daerah persawahan. Hamparan kebun rindang, hijaunya sawah, serta udara sejuk Ubud akan menyambutmu. Bahkan meski mengayuh sepeda, kamu masih bisa merasakan dinginnya angin Ubud.
ADVERTISEMENT
Di area persawahan ini, jika beruntung, kamu bisa menyaksikan langsung ibu-ibu petani yang tengah menanam padi. Jangan lupa memberi salam ketika kamu melintas, ya. Bersikap ramah pada penduduk lokal adalah hal wajib yang kamu lakukan sebagai turis.
Di rute awal ini, kamu akan melintasi jalan sempit yang berada di tengah-tengah sawah. Karena cukup sempit, jangan lupa perhatikan jarak dengan pengendara lain.
Apalagi jika ada pesepeda yang datang dari arah berlawanan, salah satu tim harus siap mengalah untuk mempersilakan tim pesepeda lain melintas terlebih dulu. Sebab, jika tak hati-hati, kamu bisa kehilangan keseimbangan dan terperosok ke sawah.
Di sepanjang rute ini, kamu juga bisa berhenti sebentar, lho. Selain untuk istirahat sejenak dan minum air putih, ada banyak spot ciamik untuk berfoto.
ADVERTISEMENT
Akhirnya Setelah menempuh jarak 5 km, tim pesepeda tiba di Greenkubu Ubud. Tempat makan eksotik dengan pemandangan padi yang menghijau.
Alih-alih disuguhi makan siang, ternyata semua tim justru disambut dengan tantangan games seru. Setiap tim harus menyelesaikan tantangan yaitu membuat gebogan, sesajen buah yang disusun tinggi menyerupai gunung.
Setelah menyelesaikan tugas tersebut, masing-masing tim diperbolehkan untuk kembali melanjutkan perjalanan. Jika sebelumnya lebih banyak menikmati persawahan, pada fase kedua ini, rombongan akan melewati perkampungan penduduk.
Di kiri kanan jalan, terlihat deretan rumah penduduk bergaya Bali. Ada juga pura-pura cantik yang dihias berbagai bunga dan sesajen.
Tak terasa, sepeda ini mengantarkan tim sampai di pusat kota Ubud. Berbeda dengan rute sebelumnya, pusat kota Ubud lebih ramai dengan lalu-lalang kendaraan.
ADVERTISEMENT
Ada banyak pertokoan di kiri kanan jalan. Di sini pesepeda harus berhati-hati, kerena berbagi jalur yang sama dengan kendaraan bermotor.
Sepeda pun terus dikayuh, roda menggelinding mengarah ke Mandala Suci Wenara Wana atau yang lebih dikenal sebagai Monkey Forest Ubud. Masuk ke area ini, pesepeda akan memasuki jalur sempit. Selain sempit dan licin, ternyata jalur ini juga dilalui oleh para pengendara motor, sehingga harus ekstra hati-hati di sini.
Di jalan ini kamu juga akan disambut oleh para penghuni lokal. Siapa lagi kalau bukan monyet-monyet gendut menggemaskan yang bertengger di atas pagar.
Keluar dari area ini, semua peserta pun akhirnya tiba di Laka Leke Restaurant untuk makan siang. Ini berarti perjalanan 12 km bersepeda pun telah selesai.
ADVERTISEMENT
Over all, amazing race ini cukup melelahkan. Namun, perjalanan ini sebanding dengan pengalaman seru bersepeda keliling Ubud .
Gimana, tertarik menjajal amazing race ini?