Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
AP II Kembangkan Teknologi Digital untuk Tangani Kondisi New Normal di Bandara
29 Mei 2020 19:31 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tatanan normal baru bukan hanya dilakukan dalam rutinitas sehari-hari saja, tetapi juga di tempat-tempat rawan kerumunan seperti fasilitas publik. Untuk itu, dibutuhkan prosedur dan protokol yang tepat dalam menghadapinya.
Yado Yarismano, VP Corporate Communication Angkasa Pura (AP) II, mengatakan bahwa sebelum new normal diberlakukan oleh pemerintah, AP telah menjalankan prosedur kesehatan COVID-19 sesuai anjuran WHO dan Kementerian Kesehatan.
Mulai dari memfasilitasi physical distancing, menyiapkan hand sanitizer di tempat-tempat yang mudah dijangkau, membuat fasilitas cuci tangan, pengecekan suhu, serta pembersihan dengan disinfektan.
Periode new normal yang akan datang menurut Yado akan ditangani dengan protokol yang sama. Sesuai dengan SE No. 04/2020 yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Selama COVID-19 kami sudah menerapkan seluruh protokol yang memang diberikan kepada kami selaku operator bandara untuk dilakukan. Ada surat edaran dari Kemenkes, ada surat edaran dari Gugus Tugas dan juga turunannya ada surat edaran dari Kemenhub," katanya, ketika dihubungi kumparan, Jumat (29/5).
"Seluruh protokol ini, kan, sudah berlaku dan itulah salah satu dasar dari protokol new normal kami saat ini juga. Jadi, pada saat ini, itu adalah new normal-nya," terangnya melanjutkan
Sesuai dengan surat edaran tersebut, penumpang yang hendak terbang juga diwajibkan membawa dokumen pendukung sesuai dengan tujuan penerbangannya. Dokumen-dokumen ini merupakan syarat wajib dan yang resmi diberlakukan ketika masa transportasi terbatas (exemption flight).
Penumpang dengan kebutuhan tugas dinas misalnya, wajib membawa surat keterangan perjalanan dinas. Penumpang juga mesti membawa surat hasil tes bebas COVID-19 (rapid test).
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk penumpang pesawat yang berencana terbang untuk menjenguk keluarga yang sakit, harus membawa surat keterangan sakit anggota keluarga. Begitu pula bagi kamu yang terbang untuk tujuan melayat kerabat atau anggota keluarga yang meninggal dunia.
PT Angkasa Pura II juga menyiapkan empat checkpoint dalam prosedur baru new normal, yakni: Checkpoint I untuk verifikasi dokumen perjalanan; Checkpoint II pemeriksaan dokumen dan fisik terkait kesehatan; Checkpoint III validasi seluruh dokumen dan klirens dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP); Checkpoint IV ketika penumpang check in.
Penumpang diimbau untuk mempersiapkan berbagai dokumen yang dipersyaratkan sebelum ke bandara untuk menghemat waktu. Dalam proses pemeriksaan, Angkasa Pura II juga mengimbau penumpang untuk selalu mengedepankan kedisiplinan ketika melaksanakan prosedur pengecekan di tiap pos.
ADVERTISEMENT
Banyaknya pemeriksaan tentu memakan waktu lama dalam prosesnya. Untuk itu, saat ini, Angkasa Pura II tengah mengembangkan platform digital yang dapat menunjang proses pengecekan, sekaligus mempersingkat waktu.
Sehingga pengecekan dokumen yang selama ini dilakukan secara manual di lapangan dapat dipermudah dengan teknologi digital yang ada. Verifikasinya bisa dilakukan dengan cepat dan sekaligus juga mengurangi kontak fisik antara penumpang dengan petugas bandara.
"Jadi dalam platform digital ini, seluruh dokumen yang dipersiapkan sama penumpang bisa diverifikasi lewat platform itu secara digital. Dan kami juga di lapangan itu juga mendorong untuk melakukan kontak fisik secara minimun, jadi seluruhnya dijaga," jelas Yado.
Cara ini dinilai Yado dapat mempersingkat proses screening atau verifikasinya. Yado mengatakan bahwa saat ini platform digital berbasis aplikasi bernama Indonesia Airports tersebut sudah tersedia, tetapi Angkasa Pura II tengah memantapkan fitur-fitur yang ada di dalamnya.
ADVERTISEMENT
"Kan, aplikasi Indonesia Airports ini front end, ya, buat para penumpang. Mereka bisa download dan upload di aplikasi itu via mobile nanti dokumen-dokumennya. Nanti di bagian back end, tim bisa melakukan verifikasi dari dokumen itu tadi, nah, ini yang sedang dikembangkan," tuturnya.
Yado mengaku bahwa ini masih merupakan gambaran awal, karena aplikasinya masih dalam proses pengembangan. Namun, ia berjanji akan segera mensosialisasikan pada masyarakat ketika aplikasi tersebut sudah matang untuk diluncurkan.
Ia tak menampik apabila di masa depan kelak aplikasi itu dapat berkembang lebih baik, dan bisa digunakan untuk bekerja sama dengan maskapai penerbangan atau online travel agent.
Di luar itu, AP II juga tetap melakukan pemeriksaan suhu tubuh di bandara dengan menggunakan thermal detector dan mengimbau penumpang melakukan check in secara online atau melalui fasilitas self service.
ADVERTISEMENT
Digitalisasi sistem di bandara yang dikelola AP II diakui Yado bukan terjadi hanya karena new normal atau pandemi saja. Namun, memang sejak 2018 lalu, AP II tengah membangun digital culture dari sisi company policy.
"Memang dari tahun 2018/2019, digital culture ini sudah kita bangun. Kebetulan ada pandemi ini dan memang kita didorong untuk menggunakan seluruh fasilitas di digital culture itu dengan lebih efektif dan efisien. Itu buat mengakselerasi lagi," jelasnya.
Selain mengembangkan teknologi digital dalam sisi pelayanan, AP II juga tengah melakukan digitalisasi dalam pekerjaan mereka sendiri. Misalnya menerapkan kebijakan Work From Anywhere dan juga Work From Office.
Ketika new normal berjalan, staf yang bekerja di bagian administrasi akan mulai masuk ke kantor sambil mematuhi protokol kesehatan yang ada.
ADVERTISEMENT
Rapat-rapat yang dilakukan secara offline akan diusahakan menjadi virtual. Sedangkan untuk presensi dan pemantauan aktivitas karyawan dimonitor melalui platform digital yang tersedia.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.