Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kebijakan ini biasanya akan dilakukan saat kita melakukan check-in. Koper dengan label semacam ini sering kali dimuat terakhir dan dibongkar terlebih dahulu.
Meski begitu, sampai sekarang masih banyak kasus mengenai koper penumpang yang mengalami kerusakan, bahkan hilang saat disimpan ke dalam bagasi pesawat, padahal sudah diberi stiker fragile.
Dilansir NZ Herald, hal ini terjadi lantaran penumpang pesawat kerap melupakan melepaskan stiker lama dari maskapai lain di koper yang dipakainya.
Kondisi ini terkadang membuat barang-barang yang ada di dalam koper penumpang menjadi rusak. Menurut laporan Conde Nast Travel, stiker yang terlihat usang terkadang tidak bisa dibedakan oleh petugas bagasi.
Seorang petugas bagasi bandara yang bekerja untuk maskapai penerbangan di AS mengungkapkan apa yang akan terjadi pada koper kamu di atas sistem ban berjalan.
ADVERTISEMENT
Zack, bukan nama asli, mengatakan bahwa terkadang petugas bagasi tidak bisa membedakan stiker 'fragile' yang baru atau sudah lama atau berasal dari maskapai lain. Sehingga, para petugas terkadang tidak berhati-hati saat meletakkan koper penumpang.
''Tentu saja kami hanya melihat stiker 'fragile'. Tapi, kami tidak memperhatikan dengan jelas apakah tas dan koper itu memiliki stiker rapuh yang terlihat sudah kadaluarsa atau berasal dari maskapai lain,'' kata Zack.
Tips Agar Koper Aman Saat Diletakkan di Bagasi
Zack mengatakan, agar koper tetap aman saat dimasukkan ke dalam bagasi, maka traveler harus memiliki peralatan traveling yang berkualitas untuk menjamin barang yang kamu bawa aman. Menurut pengakuan Zack, koper yang bentuknya lunak atau tidak kokoh biasanya akan diperlakukan dengan 'kasar' dan situasi ini tentu menyebabkan kerusakan pada barang-barang yang dibawa oleh penumpang.
ADVERTISEMENT
"Kotak alat musik, casing bermerek, dan barang lain yang tampaknya tergolong benda-benda rapuh atau penting, kami pasti mencoba untuk merawatnya dengan lebih baik. Dan kami memiliki julukan untuk koper tipis dan sisi lembut: tas itu 'koper sial', polos dan sederhana," ujar Zack.
Bukan hanya memilih koper, dalam proses pengemasan barang juga harus dipertimbangkan risikonya. Zack mengimbau agar tidak asal dalam meletakkan barang, atau menyelipkan benda-benda penting dan mudah rusak di sisi koper.
Selain itu, ia juga menyebut, ada baiknya menggunakan tas atau koper yang memiliki pegangan yang mudah dijangkau, sehingga memudahkan petugas saat memindahkannya.
''Jika tas Anda memiliki pegangan di bagian atas, samping, dan bawah di antara roda, maka saya memindahkannya dengan menggunakan pegangan itu dan tidak, katakanlah, melemparkannya hanya dengan menggunakan pegangan atas atau mempertaruhkan punggung saya dengan pegangan pegangan samping koper," ujar Zack.
ADVERTISEMENT
Namun, jika kamu masih khawatir koper yang diletakkan di bagasi tidak ditangani dengan hati-hati, Zack menyarankan agar memiliki asuransi perjalanan. Sehingga, jika koper atau tas yang kamu bawa mengalami kerusakan dan hilang, maka akan ditanggung oleh asuransi perjalanan tersebut.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona ).