Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Asal-usul Tradisi Natal, Mulai dari Beri Kado hingga Santa Claus
25 Desember 2018 7:35 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB

ADVERTISEMENT
Bulan Desember identik dengan Natal . Layaknya Hari Raya Idul Fitri yang akrab dengan ketupatnya, Natal juga memiliki tradisinya sendiri.
ADVERTISEMENT
Mulai dari penggunaan warna merah dan hijau terang, hadirnya pohon Natal, hingga Santa Claus menjadi ragam hal yang tidak bisa dipisahkan dari Natal. Uniknya, tradisi ini bukan hanya dihadirkan di Indonesia saja, tapi di berbagai negara.
Lalu, tahukah kamu dari mana tradisi Natal tersebut berasal? Berikut penjelasannya:
1. Menghias Pohon Natal
Salah satu tradisi ikonik milik Natal adalah pohon natal yang dihias dengan lampu, ragam pernak-pernik, dan tentunya bintang besar di puncaknya. Dilansir Culture Trip, tradisi menghias pohon natal berasal dari Jerman pada masa Renaissance.
Pohon Natal menjadi tren ketika Reformasi Protestan terjadi di Eropa. Kemudian berlanjut ke Inggris ketika Pangeran Albert memasangnya di Windsor Castle pada 1841 silam.
ADVERTISEMENT
2. Saling Memberi Kado
Ada berbagai cerita populer tentang asal mula tradisi saling memberi kado. Dilansir Britannica, tradisi saling memberi kado atau yang dikenal juga sebagai tukar kado saat Natal berawal dari cerita Alkitab tentang tiga orang Majus yang memberikan hadiah berupa emas, kemenyan, dan mur saat Yesus dilahirkan di Betlehem.
Namun, ada pula yang berpendapat bahwa tradisi itu merupakan adaptasi dari pemeluk Paganisme yang berasal dari Eropa bagian selatan. Kabarnya, pada saat masa Saturnalia, anak-anak akan diberikan kado berupa boneka lilin sebagai bentuk pengorbanan warga Roma pada Saturnus agar mendapat hasil panen yang baik.
3. Lonceng Natal
Lonceng bukanlah barang baru bagi dunia kekristenan. Di gereja Katolik dan beberapa gereja Protestan lainnya lonceng dibunyikan sebagai penanda bahwa ibadah akan dimulai.
ADVERTISEMENT
Beberapa negara Katolik, seperti Prancis, Spanyol, dan Italia bahkan membunyikan lonceng pada tengah malam. Karena adanya ibadah khusus untuk memperingati malam Natal dan paskah.
4. Meletakkan Kaus Kaki Dekat Perapian
Kamu pasti sering melihat kaus kaki berukuran besar dengan warna merah dan garis putih di atasnya saat Natal. Di negara-negara Eropa dan Amerika, kaus kaki khas Natal tersebut nantinya akan ditempatkan di dekat perapian.
Tradisi ini bermula dari kisah Sinterklaas di Belanda yang akan memberikan hadiah bagi anak-anak yang berlaku baik sepanjang tahun. Anak-anak percaya bahwa Sinterklaas akan mengisinya pada malam hari, dan mereka akan mendapatkan hadiahnya pada pagi hari.
5. Mistletoe
Mistletoe adalah tanaman parasit yang tumbuh di berbagai pohon, seperti pohon willow, apel dan oak. Masyarakat Yunani percaya bahwa mistletoe hadir dari sebuah dahan emas yang dibawa oleh Aeneas, nenek moyang orang Romawi.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, tradisi menggantung mistletoe di rumah berasal dari masa Druid kuno. Tradisi ini diartikan sebagai kekuatan mistis yang membawa keberuntungan bagi rumah tangga dan mengusir roh jahat.
Mistletoe juga dianggap sebagai tanda cinta dan persahabatan dalam mitologi masyarakat Nordik. Tapi menariknya, meski berasal dari berbagai kisah legenda, tradisi berciuman di bawah mistletoe ternyata berawal dari Inggris pada abad ke-16.
6. Santa Claus
Santa Claus adalah pria gendut berjubah merah dengan jenggot panjang. Ia sangat disenangi anak-anak karena tugasnya memberikan kado setiap malam Natal tiba.
Menjadi ikon dan tradisi Natal di berbagai negara, Santa Claus yang diyakini berasal dan tinggal di Kutub Utara itu nyatanya merupakan tokoh yang terinspirasi dari Sinterklaas. Seorang uskup dari Spanyol yang senang dengan anak kecil dan memberikan hadiah pada anak-anak di Belanda
ADVERTISEMENT
7. Mengirimkan Kartu Natal
Mengirimkan kartu Natal pada orang-orang terkasih adalah tradisi Natal yang berasal dari Inggris. Tradisi itu dimulai oleh Sir Henry Cole, seorang pegawai negeri senior bersama dengan temannya John Horsley.
Awalnya mengirimkan kartu Natal ia lakukan untuk mendorong usahanya. Hingga pada tahun 1900, kebiasaan ini menjadi sebuah tradisi penting di selurh negara Eropa.
Ingin tahu lebih lanjut tentang asal-usul tradisi Natal ini? Yuk, simak infografik berikut!
