Asyiknya Menginap di Perkemahan Kekinian Grafika Cikole, Bandung

26 Agustus 2018 8:18 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berkemah menjadi salah satu aktivitas yang menyenangkan bagi para traveler, terutama apabila dilakukan di Bandung, Jawa Barat. Kawasannya yang terletak di dataran tinggi membuat Bandung memiliki suasana yang sejuk dan asri, sangat cocok bagi yang senang berkemah.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan saat berkemah, biasanya kita akan menyalakan api unggun untuk menghangatkan tubuh. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan di kota Jakarta yang cenderung panas.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada hari Kamis, 23 Agustus 2018, kumparanTRAVEL berkesempatan untuk mencoba ‘berkemah’ di Terminal Wisata Grafika Cikole. Terminal Wisata Grafika Cikole merupakan pondok wisata yang berlokasi di Jalan Raya Tangkuban Perahu Km. 8 Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Pondok wisata yang didesain ala perkemahan kekinian itu berisi rumah-rumah kecil, seperti pondok berbahan dasar kayu. Baik dari segi interior maupun eksteriornya, senada dengan tempat pondok wisata tersebut berdiri.
Bersama dengan empat orang lainnya, kumparan TRAVEL menginap dalam sebuah pondok berisi tiga kasur dengan enam bantal. Jenis pondokan yang digunakan adalah Cemara, dengan fasilitas lengkap seperti televisi, kamar mandi dalam dengan air panas, balkon, sarapan, api unggun, namun tanpa jungle trekking.
ADVERTISEMENT
Selain cemara, masih ada berbagai jenis pondok wisata lainnya yang bisa dicocokkan dengan itinerary dan kebutuhan kamu. Harganya sama, yaitu sebesar Rp 1,1 juta belum termasuk pajak dan service charge, perbedaannya terletak pada balkon dan kesediaan jungle trekking.
Karena letaknya yang berada di tengah hutan pinus di kawasan Lembang, kamu bisa merasakan sengatan udara dingin di tubuh pada malam hari. Rasa dingin tersebut terasa semakin menusuk tulang seiring malam bergulir, terutama pada dini hari.
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Di dalam kamar sebenarnya disediakan sebuah selimut tebal per kasurnya yang bisa digunakan oleh dua orang. Sayangnya, udara dingin masih bisa masuk ke dalam tubuh jika hanya menggunakan selimut saja. Belum lagi jika kamu mesti ‘berebut’ selimut pada dini hari, saat cuaca terasa semakin dingin. Untuk itu, kamu mesti membawa pakaian tebal, seperti celana panjang dan baju berlengan panjang dengan bahan yang hangat. Selain itu, bawa juga kaus kaki, topi, dan sarung tangan jika diperlukan, agar dapat tidur dengan nyenyak.
ADVERTISEMENT
Kamu tidak perlu khawatir soal kamar mandi, karena dalam satu pondok tersedia sebuah kamar mandi yang bisa digunakan secara bergantian.
Dalam setiap pondok wisata, kamu akan mendapatkan fasilitas tambahan berupa air minum, handuk, sandal hotel, dan kupon jagung sebagai compliment atas kunjunganmu. Nantinya kupon jagung bisa kamu manfaatkan untuk mendapat snack berupa jagung rebus. Caranya, kamu tinggal memberikan kupon tersebut pada petugas restoran, dan mereka akan merebuskan jagung untuk kamu.
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Kupon voucher tidak harus kamu gunakan setibanya di sana. Bisa disesuaikan dengan keinginan dan ketersediaan jagung yang disediakan asal masih dalam periode menginap. kumparanTRAVEL yang tiba pada malam hari, memilih untuk menggunakan kupon jagung pada pagi hari saat sarapan. Sayangnya, panganan jagung rebus tiba dalam waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 20 menit.
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang merasa kurang tertantang dengan berkemah menggunakan pondok wisata, Terminal Wisata Grafika Cikole juga menyediakan area camping. Pada area camping, kamu akan menginap dengan menggunakan tenda berkapasitas empat orang per tendanya. Dikenakan harga yang sama yaitu Rp 460 ribu sudah termasuk pajak, area camping terbagi menjadi dua jenis, yaitu family camping dan camping massal.
Fasilitasnya sama, mendapatkan tenda, kasur, sleeping bed, dan jagung untuk dibakar. Perbedaannya adalah api unggun. Untuk family camping, Grafika Cikole akan memberikan seikat kayu bakar, sedangkan untuk camping massal, api unggun akan disediakan oleh staf yang bertugas.
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Terminal Wisata Grafika Cikole Bandung. (Foto: Helinsa Rasputri/kumparan)
Soal kamar mandi, tersedia toilet umum yang bersih di sekitar area camping dengan desain yang unik. Dindingnya dilukis bercorak bata dan dicat merah tua. Ada sekitar 20 kamar mandi umum tersebar di area camping, jadi kamu tidak mesti berebut satu dengan yang lain untuk menyelesaikan urusan ‘panggilan alam’.
ADVERTISEMENT
Untuk yang senang dengan kemewahan, Terminal Wisata Grafika Cikole di Bandung juga menyediakan Glamping atau yang dikenal juga sebagai Urban Camping.
Menariknya lagi, terdapat lapangan yang berada di depan pondok wisata. Area tersebut sengaja didesain lapang dan bersih, sehingga bisa digunakan untuk berkumpul atau bermain bersama anak jika berlibur dengan keluarga.
Kamu juga bisa menemukan berbagai spot Instagramable yang tersebar di kawasan ini, sangat cocok untuk para milenial. Apalagi karena background fotonya merupakan pepohonan pinus yang tinggi dan rindang.
Siap berkemah di Bandung?