Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Berbagai cara dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas. Terutama di kawasan publik seperti bandara yang bisa menjadi tempat bertemunya banyak orang.
ADVERTISEMENT
Salah satunya dilakukan oleh Bandara Bournemouth di Inggris. Dilansir Dailymail, bandara ini akan jadi bandar udara pertama di Inggris yang melakukan pemeriksaan kepada penumpang sebelum terbang.
Inggris adalah satu dari beberapa negara yang tak memiliki kebijakan resmi dari pemerintah untuk menjalankan prosedur screening virus corona pada saat kedatangan pesawat. Sebanyak 15 ribu penumpang tiba di Inggris setiap harinya, namun mereka dibebaskan bergerak ke mana saja tanpa pemeriksaan.
Kamera canggih tersebut kabarnya bisa mendeteksi gejala virus corona pada tubuh seseorang lewat suhu tubuhnya. Suhu tubuh penumpang yang melewatinya juga akan direkam dalam sistem.
Apabila ada penumpang pesawat yang memiliki suhu tubuh tinggi, maka kamera itu akan memberikan peringatan bagi staf bandara. Sehingga staf bandara bisa melarang penumpang itu untuk masuk ke pesawat, mengevakuasi dan mengisolasinya.
ADVERTISEMENT
Kamera canggih pendeteksi gejala virus corona ini sudah mulai dipasang di pintu masuk staf bandara. Selanjutnya, setiap pintu terminal keberangkatan dan kedatangan akan memiliki kamera ini.
Alat ini diharapkan mampu membantu perusahaan maskapai penerbangan dengan meminimalisir keharusan melakukan jarak sosial. Karena hanya penumpang yang dikategorikan sehat yang bisa memasuki bandara.
Walau begitu menurut Public Health England, pemeriksaan suhu tubuh di bandara sangat tidak efektif. Apalagi virus corona memiliki masa inkubasi selama 14 hari, di mana akan banyak orang bisa saja terinfeksi tanpa memunculkan tanda-tanda apapun.
Bandara Bournemouth sendiri digunakan oleh 800 ribu penumpang per tahun. Tak adanya screening kesehatan dan minimnya tes yang dilakukan membuat bandara di Inggris punya risiko yang tinggi dan lebih berbahaya.
ADVERTISEMENT
Sebab tidak ada kontrol ketat untuk mengidentifikasi dan mengisolasi penumpang yang memiliki gejala COVID-19 . Namun, untungnya baru-baru ini, Pemerintah Inggris berencana melakukan pembatasan ketat bagi orang-orang yang datang ke negaranya.
Pemerintah Inggris akan mendata seluruh alamat para pelancong dan meminta mereka untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Laporan Hutri Dirga Harmonis
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.