Cerita Ganjar Pranowo Jadi Youtuber Demi Promosikan Pariwisata Jateng

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Peringatan Ulang Tahun Provinsi Jawa Tengah ke 69 di Simpanglima Semarang, Rabu (15/8). Foto: Dok. Humas Provinsi Jawa Tengah

Bercerita melalui video alias video blog (vlog) kini tengah booming di jagat sosial media. Semua orang berlomba-lomba menjadi vlogger dengan memproduksi konten dan mengunggahnya lewat akun Youtube.

Konten yang diproduksi para vlogger pun bermacam-macam seperti kuliner, make-up, kesehatan, daily routine hingga vlog jalan-jalan.

Vlog dinilai sebagai media yang cukup efektif untuk menyebarkan informasi hingga mempengaruhi khalayak ramai. Apalagi audiens Youtube saat ini didominasi oleh kaum milenial.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri)) saat menghadiri Festival Indonesia Moscow 2019. Foto: Dok. Istimewa

Kesempatan inilah yang juga diambil oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sebagai orang nomor satu di Jateng, Ganjar tak mau ketinggalan untuk ikutan jadi Youtuber dan nge-vlog. Salah satu konten yang rajin diproduksi Ganjar adalah vlog di beragam destinasi wisata di Jawa Tengah.

Ganjar mengaku sengaja membuat beberapa vlog di destinasi wisata Jawa Tengah demi mempromosikan tempat-tempat tersebut. Bahkan tak hanya diunggah di akun Youtube saja, Ganjar juga rajin membuat vlog versi pendek dan diposting di akun Instagramnya @ganjar_pranowo.

“Tak ewang-ewangi nggawe vlog sampai nyaingi Atta Gledek (saya bela-belain bikin vlog sampai menyaingi Atta Halilintar), ya tujuannya satu, untuk mempromosikan pariwisata di Jawa Tengah,” ujar Ganjar saat Rembuk Nasional Pariwisata Indonesia 2019, di The Kasablanka, Jakarta, Selasa (15/10).

Ganjar ternyata memang tak main-main dalam menggarap vlog wisata. Jika ditengok ke akun Youtubenya, Ganjar ternyata cukup aktif mengunggah beragam vlog destinasi wisata di Jawa Tengah.

Ada vlog tentang Saloka, Java Balloon Festival, Taman Wisata Bengkelung, Goa Jatijajar, Tebing Kali Bribik, Dieng Culture Festival, Pasar Lembah Merapi, Kota Lama Semarang, Desa Bahasa Borobudur dan masih banyak lagi. Itu belum termasuk sederet vlog Ganjar saat mencicipi beragam kuliner khas Jawa Tengah.

Menurut Ganjar, saat ini pariwisata digadang-gadang sebagai sektor andalan di Indonesia. Untuk itu, promosi pariwisata secara masif termasuk melalui media sosial sangat perlu dilakukan termasuk oleh pemerintah daerah.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau Gelaran Desa Wisata di Lapangan Garnisun, Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan

Sebab menurut Ganjar, dengan adanya video-video tersebut, lambat laun ekosistem pariwisata akan ikut terbangun. Tak hanya itu, vlog wisata juga dipercaya bisa menggairahkan orang untuk ikut plesiran.

“Makanya ayo piknik. Bikinlah keluargamu, temanmu bahagia. Dan sambil kulineran juga, bagikan kesenanganmu lewat sosial media. Statement Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya itu benar 100 persen. Kalau mau menjual Indonesia secara powerfull, ya pariwisatanya,” ujar Ganjar.

Dalam vlognya, Ganjar juga turut menceritakan hal-hal menarik dari setiap destinasi wisata yang ia kunjungi. Misalnya pada vlog Pasar Lembah Merapi, Ganjar menceritakan bahwa pasar tersebut tidak menggunakan mata uang rupiah.

Seluruh transaksi dilakukan dengan menggunakan mata uang lokal bernama Dhono yang terbuat dari bambu. Kurs satu Dhono saat ini adalah Rp 2000. Pengunjung harus menukar uang rupiahnya dengan Dhono baru bisa digunakan untuk bertransaksi.

Cerita-cerita unik seperti itu yang sering ditampilkan Ganjar dalam vlognya. Ganjar berharap, dari vlog-vlognya tersebut akan semakin banyak wisatawan yang mau berkunjung ke Jawa Tengah.

“Ayo, jadi apa lagi yang mau kamu update di Instastorymu?” tutup Ganjar.