Cok Ace Yakinkan Bali Siap Terima Wisman pada Juli 2021 Mendatang

24 Juni 2021 9:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan di Taman Budaya Garuda Wishnu Kencana Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, meyakinkan kesiapan Bali untuk menerima wisatawan mancanegara (wisman) pada Juli 2021 mendatang. Pria yang akrab disapa Cok Ace tersebut menyatakan pembukaan border untuk wisman itu mengacu pada berbagai indikator pendukungnya.
ADVERTISEMENT
"Kesiapan pemerintahnya, kesiapan kesehatan masyarakatnya serta kesiapan fasilitas penunjang pariwisata sudah sangat baik," katanya seperti dikutip Antara, Kamis (24/6).
Ilustrasi wisatawan yang mematuhi protokol kesehatan di Bali Foto: Shutter stock
Adapun kesiapan tersebut mengingat saat ini sebagian besar masyarakat Bali sudah mendapatkan vaksinasi dan telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Dari target 70 persen vaksinasi untuk 3 juta masyarakat Bali, sudah lebih dari 50 persen yang sudah menerima (vaksin). Lalu untuk prokes, masyarakat Bali di posisi nomor satu secara nasional untuk disiplin pemakaian masker," ujar Cok Ace.
Sandiaga Uno saat meninjau proses vaksinasi di Bali. Foto: Dok. Kemenparekraf
Selain itu, kesiapan Bali juga telah ditunjukkan dengan hotel dan fasilitas pariwisata yang berstandar CHSE, serta kasus positif COVID-19 yang terkendali dengan korban meninggal yang minimal.
Sementara itu, ada tiga kawasan telah dirancang sebagai kawasan hijau, yakni Ubud, Nusa Dua dan Sanur dengan sistematis. Pola untuk wisatawan dari mulai datang, karantina dan dibolehkan ke kawasan hijau hingga kembali ke negaranya juga telah disiapkan.
ADVERTISEMENT
"Kami semua sangat berharap Juli ini (dibuka). Meskipun belum 100 persen seperti dulu. Ada beberapa pola yang bisa kita coba," ucap Cok Ace.

Strategi pembukaan pariwisata Bali

Pria yang juga Ketua PHRI Bali itu mengatakan ada beberapa pola yang bisa dicoba untuk menggaet wisman, seperti travel bubble yang memungkinkan kedatangan wisatawan antarnegara atau antar provinsi. Pola lainnya mencakup Essensial Traveler, Free Covid Corridor, dan sebagainya.
"Setidaknya Juli ini kami harapkan tidak ada penundaan. Jika pun nantinya akan ada sistem buka tutup, masih bisa dilakukan andaikan kasus masih dinamis. Namun, beberapa bulan ini kondisi pengendalian pandemi sangat bagus dan saya yakinkan kesiapan kami di Bali," ujar Cok Ace.
Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
Meski demikian, kedatangan wisatawan ini tidak hanya terkait kesiapan Bali, tapi juga faktor eksternal lainnya, seperti kondisi negara asal wisatawan, serta pandangan pemerintah pusat yang perlu pertimbangan bersama.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, juga menyampaikan kesiapan Bali untuk membuka pariwisata internasional.
"Pemerintah Bali sangat serius mengendalikan pandemi dan menjaga ekonomi. Setelah dengan upaya pembukaan border domestik, Bali terus berupaya membuka border internasional dengan upaya peningkatan fasilitas kesehatan dan vaksinasi," ucapnya.
Ilustrasi desa wisata di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
Menurut Trisno, saatnya wisatawan masyarakat Indonesia dapat menikmati Bali sebagai ikon nasional.
"Objek wisata yang sudah siap, masyarakat yang sudah banyak tervaksin. Lalu zona hijau di Sanur, Nusa Dua, dan Ubud. Rumah sakit juga dipersiapkan. Jadi wisata bisa nyaman di Bali," katanya.
Bali, lanjut Trisno, merupakan destinasi indah dan baik, serta ke depannya, Bali, selain membangkitkan wisata, juga mengarah ke pariwisata berkualitas.
ADVERTISEMENT
"Digital nomad, medical tourism, dan ditambah infrastruktur pendukung yang dapat menyaingi Singapura maupun Kuala Lumpur," pungkas Trisno.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)